Jadilah Kader Ansor yang mencintai Allah Swt

109

Puncak perjalanan keberagamaan kita, menurut Imam Al-Ghozali adalah mahabbah, cinta. Kata mahabbah berasal dari kata hubb, yang sebetulnya mempunyai asala kata yang sama dengan habb, yang artinya biji atau inti. Sebagian sufi menyebutkan bahwa hubb adalah awal sekaligus akhir dari perjalanan keberagamaan kita. Mereka juga menyatakan bahwa hubb terdiri dari dua kata, ha dan ba. Huruf ha artinya ruh, dan ba berarti badan. Karena itu, hubb merupakan ruh dan badan dari proses keberagamaan kita.
Jika kita melihat pengertian hubb yang dikemukakan oleh para sufi, maka kita dapat mengambil benang merahnya, bahwa inti dari keberagamaan adalah cinta.
Seseorang akan sulit untuk mencintai makhluq jika tidak cinta akan Sang Kholiq, sedangkan cinta kepada sang Kholiq adalah keniscayaan yang harus terlaksanakan.
Dari itulah pada kesempatan ini penulis ingin mengajak kepada seluruh kader Ansor untuk mengamalkan nilai Cinta kepada Allah Swt ini, sehingga dapat menebarkan rasa cinta kepada masyarakat saat menyampaikan perintah Allah Swt dan Rosulnya.
Jika hal itu telah terpatri dalam jiwa masing2 kader niscaya kader Ansor akan dapat berfiki jernih sejernih air telaga kautsar, dapat melihat dasar permasalahan yang rumit dengan tanpa mengeruhkan persoalan. Marilah jadi kader seperti ikan dilautan walaupun seluruh air laut asin, namun ikan itu tidak terkena dampak asinnya, kecuali ikan yang telah mati.
Andai kader Ansor mengamalkan kecintaan kepada Allah Swt dengan menebar kemaslaahatan terhadap umat niscaya tidak mati hati serta jiwanya untuk mencintai Allah. Maka kita akan dapat mengevaluasi seluruh kinerja hidup dari mulai; tayangan TV yang memunculkan banyak kemusyrikan, pornoaksi, pornografi, tayangan kekerasan, sampai pada iklan penipuan terselubung.
Pemimpin pun akan dengan bijak memberikan uswatun hasanah tentang perilaku hidupnya, seperti jujur, rendah hati, sopan santun, senyum, melayani dengan ikhlas dan hidup sederhana. Ia akan mengutamakan kepentingan Allah dan Rosul-Nya melebihi tugasnya sebagai pemimpin. Dan jika ia seorang kader Ansor maka dia menjadi kader yang paripurna.
Ustd Didi

Ketua PAC GP Ansor

Kec. Parung Panjang-Kab. Bogor