Civitas Akademik STT Moriah Mengadakan Dialog Toleransi Dengan PAC GP. Ansor Tambun Utara Kab. Bekasi

290

Pusat penelitian dan pengkajian semitik Moriah (P3SM) salah satu lembaga di bawah naungan STT Moriah mengadakan diskusi ilmiah dengan PAC. GP. Ansor Tambun Utara, Kab. Bekasi dengan tema “Urgensi Dialog Kristen-Islam demi terciptanya kesalingpahaman”. Acara tersebut di gelar pada hari Rabu, 18 September 2019 dimana acara dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi STT Moriah beserta tamu undangan. Diprakarsai oleh Yogi Prihantoro sebagai ketua P3SM sekaligus narasumber sehingga acara dialog ini terselenggara dengan lancar.

Yogi menilai, acara dialog antara Kristen dan Islam perlu dilakukan agar tidak terjadi salah paham diantara keduanya. Kristen dan Islam mempunyai sejarah kedekatan yang kuat. Bahkan, Kristen pun pernah membangun bersama-sama dengan umat Islam dimana umat Kristen banyak menerjemahkan teks-teks Yunani, Ibrani dan Aram ke dalam bahasa Arab. Sehingga, umat Islam mampu menikmati karya ilmiah seperti filsafat, kedokteran, ilmu alam dan lain-lain dari peradaban sebelumnya.

Ardiyansyah ketua PAC. GP. Ansor Tambun Utara, Kab. Bekasi salah satu narasumber di acara seminar memaparkan bahwa hubungan sosiologi Kristen dan Islam terjalin harmonis. Bahkan Nabi Muhammad ketika menerima wahyu, Waraqah bin Naufal seorang penganut agama Kristen yang menguatkan bahwa Nabi Muhammad akan menjadi nabi dan rasul. Di tengah-tengah sesi dialog, Ardiyansyah mencoba membawakan humor. Yaitu, kenapa orang NU beragama itu terlihat santai dan adem? Karena NU mengaji dengan sarung, sehingga angin bebas keluar masuk, dan yang terpenting, tidak ada selipan di dalamnya.” Sontak peserta seminar tertawa karena hal ini memang benar, bahwa sarung itu membuat adem dan itulah ciri khas dari santri NU.

Dari seminar ini ada peserta yang menyampaikan ketersinggungan mengenai seorang ulama yang berkata bahwa salib ada jinnya. Hal ini langsung di jawab oleh Ardiyansyah, bahwa itu tidak mewakili umat Islam secara keseluruhan. Jika umat non Muslim ingin mendengar ceramah yang halus dan penuh dengan kedamaian, maka harus dilihat terlebih dahulu siapa yang ceramah. Jika NU silahkan didengarkan.

Di akhir acara Yogi dan Ardiyansyah sepakat bahwa umat Kristen dan Islam harus menjalin kedamaian. Karena umat Kristen dan Islam menjadi agama terbesar di dunia.