Cak Nun : Yang Bilang Kita Mayoritas itu Siapa

648

Bandung,- Mayoritas itu sekarang di dunia modern ini bukan soal jumlah orang tapi soal keuangan dan kekuasaan. Kita itu minoritas di wilayah keuangan dan kekuasaan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Budayawan Emha Ainun Nadjib dalam Pengajian yang diselenggarakan CSSMoRA  UIN Bandung, Sabtu (19/11) malam.

“Jumlahnya banyak tapi tidak menentukan apa-apa. Kalaupun kita punya tokoh-tokoh di atas, cuma menjilat, mengemis dan ikut merampok”, kata pria yang akrab dipanggil Cak Nun ini.

Dikatakan oleh Cak Nun, kalaupun ummat Islam dikatakan sebagai mayoritas berdasarkan jumlah, yang terjadi tidak sesederhana itu. Sebagai mayoritas, ummat Islam juga seringkali diposisikan dengan tidak adil.

“Ini yang minoritas juga kadang-kadang menikam kita dari belakang. Wong mereka curang juga sama  kita. Jadi kita ini ditekan minoritas melawankan mayoritas. Kalau mayoritas salah dikit aja kadang disudutkan mayoritas. Kalau minoritas salah harus dimaklumi. Betul gak ? Kalau orang islam mati itu demokratis, kalau orang islam membunuh, itu teroris. Kan begitu cara berpikirnya.  ”, lanjutnya.

Karena itu Cak Nun menghimbau umat Islam harus punya kontruksi berpikir yg lurus, mempunyai gravitasi berpikir yang tegak, jangan sampai menjadi objek kendali pihak lain.

“Toleransi juga ada batasannya. Panatik itu adalah cinta, tapi panatik itu  in  (kedalam). Outputnya ada batasan sosial. Yaitu lakum dinukum walyadin, laa ikroha fiddin, Tidak ada dalam islam anti kekerasan, anti radikal, anti cina, karena kalo begitu berarti anti Alloh”, ujar Cak Nun.

Kebhinekaan yang hadir di Bumi Indonesia harus tetap dirawat dan dijaga, karena itu merupakan fitrah.

“Saya ini melindungi kebhinekaan. Gak usah pawai. Dari dulu saya melindungi kemerdekaan. Karena rumah besarku oleh Alloh diturunkan di NKRI”, kata Cak Nun dengan lantang. (Rus).