Banser Jabar Sayangkan Bentrok FPI Dan GMBI Meluas Kedaerah

1526

BANDUNG, (Ansor Jabar Online).-
Komandan Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Danstakorwil Banser) Jawa Barat, Yudi Nurcahyadi menyayangkan bentrokan antara FPI dan GMBI meluas kedaerah. Pasalnya segala bentuk anarkisme tidak bisa dibenarkan oleh siapapun dengan alasan apapun.

“Kami tak mau tanah Jawa Barat jadi arena peperangan. Urang Islam, urang Sunda mah teu kitu,” kata Yudi, Jum’at (13/1).

Menurut Yudi, Banser Jabar juga mengkritik gaya yang dipakai FPI dalam mengawal Rizieq Shihab. Sebagai warga negara yang baik, tak perlu “abring-abringan” seperti itu karena siapapun sama kedudukannya di mata hukum.

“Begitu juga ke GMBI. Serahkan saja kepada kepolisian kasus ini meski memang berdemonstrasi dijamin Undang-Undang,” ujarnya.

Maka, tutur Yudi, kesan yang tersiar kepublik pemanggilan Rizieq Shihab sampai dikawal ribuan massa FPI seolah unjuk kekuatan sebagai intervensi hukum, dan adanya massa diluar FPI seolah menandingi gerakan FPI tadi.

“Ya jadi bentrok karena yang namanya kerumunan massa lebih dari dua orang akan menimbulkan keberanian yang tak akan terkendali. Coba kalau Rizieq Shihab datangnya biasa, dan massa GMBI juga menunggu respon kepolisian,” ucapnya.

Atas insiden yang telah mencoreng bumi parahyang ini, Banser Jabar mengintruksikan kepada Banser di Kota Kabupaten se-Jabar untuk terus menjaga kenyamanan warga, terutama warga NU.

“Ada apa dibalik semua itu, kita harus jeli,” kata Yudi. (Jn)