Tangkal Berita Hoax, Kader NU Bandung Barat Dilatih Jurnalistik

83

CIPATAT, (Ansorjabar online) – Dalam rangka menangkal radikalisme, isu sara dan mengimbangi konten berita negatif di dunia maya terhadap NKRI dan Nahdlatul ulama sebagai bentengnya. Hari ini Rabu, 04 Oktober 2017 bertempat di Yayasan Al-Mukhtariyah Rajamandala, PCNU Bandung Barat memberikan pelatihan jurnalistik dan cyber bagi sekitar 50 kader muda NU.

Kegiatan yang diinisiasi oleh PC NU dan PC GP Ansor Bandung Barat ini mengambil tema “Menciptakan Generasi Muda NU yang Memiliki Intelektual Unggul di Era Globalisasi. Selama seharian penuh, para generasi muda NU itu mendapatkan tiga materi penting, yakni; Keaswajaan sebagai dasar bagi kader NU, tehnik jurnalistik, dan tutorial membuat website/blog.

KH Maulana ZA, Rois Syuriah PCNU Bandung Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa, berita yang tidak benar ataupun hoax sudah ada sejak zaman Rosulullloh SAW, misalnya berita meninggalnya Nabi Muhammad dan berita yang lainnya sehingga mengakibatkan ada beberapa pengikut beliau yang membelot. Imbas berita yang tidak benar itu masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Di Akhir sambutannya beliau mengharapkan dari pelatihan ini bisa melahirkan generasi muda NU yang mampu membuat berita yang kredibel dan mengimbangi berita-berita yang sifatnya negatif untuk bisa menyelamatkan apa yang seharusnya diselamatkan terutama menyelamatkan dari berita-berita yang menyudutkan NU.

Materi Keaswajaan, disampaikan oleh H. Dasuki selaku wakil sekretaris PWNU Jawa Barat.

“Saat ini sulit membedakan antara berita yang benar dan hoax, antara fakta dan fitnah. Oleh karena itu, Aswaja dalam konteks saat ini meemiliki banyak tantangan, mulai dari gerakan kiri dan kanan yang menghalalkan segala cara atas nama agama,” ujar peneliti bidang spiritual itu.

Dasuki melanjutkan, ada tiga ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya:

Pertama, at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Kedua at-tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Ketiga, al-i’tidal atau tegak lurus

Selain ketiga prinsip ini, golongan Ahlussunnah wal Jama’ah juga mengamalkan sikap tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini.

Materi Jurnalistik disampaikan oleh Hadi siswoyo, dari media Radar Bandung, Pokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat. Belaiu menyampaikan beberapa tehnik kaidah penulisan di media.

Materi ketiga berkaitan dengan cara pembuatan blog/website oleh Nurzaman, kader PAC GP Ansor Cipatat yang juga sebagai guru di Yayasan Al-Mukhtariyah Rajamandala. Ia Mengajak peserta untuk memahami cara pembuatan blog dengan metode langsung praktek. Sehingga diharapkan semua peserta memiliki blog masing-masing.

Di akhir kegiatan, semua peserta setelah bisa membuat blog langsung diminta membuat tulisan pertama berkaitan dengan kegiatan yang sedang dilakukan dan langsung di posting di blog masing-masing. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peserta sering mengisi blognya dengan berita-berita yang positif, terutama berkaitan dengan ke-NU-an, ke-Aswajaan, dan kebangsaan.

Untuk mengawal para kader muda NU ini, dibuat grup Whatsapp untuk bisa saling berdiskusi dan mengingatkan agar senantiasa mengisi media-media online bernuansa postif.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Bandung Barat Cecep Nedi Sugilar yang turut hadir mengawal pelatihan berharap para peserta dapat diandalkan sebagai juru bicara NU dan para ulama NU dalam menyampaikan informasi, baik kiprah organisasi maupun wacana keagamaan islam ahlussunnah waljamaah al-nahdliyah melalui komponen media digital.

“Jangan cuma berhenti pada pelatihan. Tapi harus istiqomah membangun tradisi baru dengan dakwah bil-qolam,” ujar Cep Nedi disela acara.   (Ruba Nurzaman/www.nujabar.or.id)