Menjaga Tradisi, Al-Muhajirin Wajibkan Pelajar dan Guru Memakai Sarung

215

Purwakarta,(AnsorJabar Online)
Para pelajar dan pengajar di Muhajirin Purwakarta diwajibkan memakai sarung selama tiga hari dalam enam hari sekolah. Hal ini dilakukan untuk membiasakan para peserta didik mengenakan sarung sebagai tradisi muslim di Indonesia, khususnya di Purwakarta.

“Sekolah Menengah Islam (SMI) kelas 1 sampai 3 (Tingkat SLTP) dan kelas 4 sampai 6 (Tingkat SLTA) Al Muhajirin Purwakarta diberlakukan pakai sarung, tujuannya untuk menjaga tradisi dan ciri khas pendidikan di Al Muhajirin,” ucap Muhamad Fuad Mas’ud, LC, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMI 4-6 Al Muhajirin, Purwakarta.

Ia menuturkan, rutinitas ini juga sebagai upaya pihak sekolah dalam mengelaborasikan kebudayaan sarungan kedalam aktivitas pendidikan. Selain itu, ini juga sebagai perwujudan dari kebudayaan islam nusantara.

“Apa lagi di sinikan lingkungan pesantren, jadi sangat pas untuk mensinergikan dengan budaya lokal,” ujar lulusan Universitas Al-Ahgaff, Hadhramaut Republik Yaman ini.

Ia menambahkan, Kebijakan pengenaan sarung selama tiga hari tersebut, sudah dijalankan sejak satu bulan yang lalu. Setiap hari Kamis, Jumat dan Sabtu pelajar laki-laki harus mengenakan sarung sekaligus peci dan baju taqwa. Sedangkan untuk perempuan mengenakan pakaian muslimah.

“Untuk Senin sampai Rabu pakaian sekolah biasa. Kami tetap memberlakukan seragam sekolah umum karena ini ketentuan pendidikan. Jadi pakaian sekolah tidak lantas dihilangkan,” jelasnya.

Pihaknya, lanjut dia, pembiasan penggunaan sarung selama tiga hari ke sekolah dapat menjadi pembiasaan kepada pelajar. Dan yang paling utama, pelajar bisa lebih rajin beribadah. Karena pembiasan pengenaan sarung bukan hanya bersifat simbolis, melainkan mendorong agar para pelajar terus meningkatkan ibadah dan menjadi generasi penerus yang akan menyebarkan agama islam dengan kedamaian.

“Sarung ini identitas, ciri khas Indonesia. Mudah-mudahan saja anak-anak kami bisa menjadi generasi yang baik, yang akan menyebarkan islam dengan santun,” harapnya. (ans)