LAKPESDAM NU INDRAMAYU: BANSOS GUBERNUR JABAR KURANG TEPAT

260

(Indramayu) – Pola Bantuan Sosial Gubernur Jawa Barat untuk warga terdampak Covid-19 dinilai kurang tepat, bahkan dikhawatikan mematikan usaha kecil.

Aan Sofwani misalnya, Pedagang kecil ini berkeluh kesah dengan Covid-19 dan adanya Bansos Gubernur berupa sembako tersebut pendapatannya menurun.

“Biasa sudah dapat Rp250 ribu. Ini baru Rp75 ribu. Sepi banget sejak adanya pemberlakuan belajar di rumah, bekerja di rumah da beribadah di rumah” katanya

Merespon persoalan tersebut, Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu Zam Zami, S.H, M.Ag angkat bicara, Ia menilai pola Bansos Gubernur Jawa Barat untuk warga terdampak Covid-19 yang sebagian berupa sembako kurang tepat dapat mematikan ekonomi rakyat kecil (warung-warung kecil). Ia menyarankan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengganti pola Bansos tersebut menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“BLT ini banyak keuntungannya, Pemprov dimudahkan tanpa mempersiapkan dan menyediakan sembako untuk warga secara langsung.” katanya.

Zam zami mengungkapkan, keuntungan lainnya akan menghemat biaya distribusi sembako. Lagi pula warga memiliki kebebasan untuk memilih pangan sesuai kebutuhan mereka jika diberikan bantuan tunai.

” Keluarga penerima atau warga terdampak Covid-19 mendapatkan kebebasan untuk menentukan kebutuhannya masing-masing selama Covid-19,” ungkapnya.

Pihaknya juga menghimbau agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengevaluasi pola Bansos tersebut, jangan sampai tujuannya mengatasi masalah malah menambah masalah baru di tengah masyarakat. pungkasnya.