Kemenag: Masyarakat Rindukan Buku Inspiratif

45

Kemenag: Masyarakat Rindukan Buku Inspiratif

Bekasi—Masyarakat saat ini merindukan buku-buku yang memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat dan daya juang. Perjalanan hidup seseorang, beragam prestasi dan keunggulan mahasiswa misalnya dapat menjadi alternatif sajian yang menarik.

Pernyataan itu disampaikan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan mewakili Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis saat memberikan sambutan penutupan kegiatan Workshop Penyusunan Succes Story Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi PTKI pada Sabtu (30/09) di Bekasi.

Karenanya lanjut Ruchman Basori, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam tengah menyusun kisah sukses para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. “Penyusunan naskah sucses story menjadi sangat penting dan strategis untuk mengenalkan berjibun prestasi, keunikan dan daya juang mahasiswa PTKI”, katanya.

“Berjibun prestasi mahasiswa Bidikmisi dilingkungan PTKI akan berdampak positif pada pengembangan PTKI yang bermutu dan berdaya saing apalagi pada masa trasformasi kelembagaan” harap Ruchman.

Mantan Aktivis Mahasiswa ’98 ini tidak lupa menyapaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras para penulis, sehingga kiprah dan geliat mahasiswa Bidikmisi di beberapa PTKI mampu tersaji dengan baik. “Anda semua telah menggunakan kesempatan menulis dengan baik, karena di luar sana banyak mahasiswa yang ingin diundang untuk kegiatan ini,” ucapnya.

Alumni UIN Walisongo ini berharap segala khtiar mencetak sebuah buku kisah succes yang telah peserta tulis, dapat berjalan dengan lancar. “Masyarakat tengah menunggu kisah sukses penerima Bidikmisi yang telah anda semua tulis dalam sebuah buku,” tegasnya.

Sebelumnya, Otisia Arindiah mewakili panitia mengatakan kegiatan workshop yang telah berlangsung tanggal 28-30 telah berjalan dengan lancar. “Semua materi sudah tersampaikan oleh nara sumber dan para peserta telah menyelesaikan tugasnya dengan baik”, katanya.

Otis berharap semoga para peserta yang terdiri dari aktivis pers mahasiswa, dosen dan beberapa mantan mahasiswa penerima Bidikmisi PTKI dapat terus menjalin silaturrahmi dan bersineri untuk menghasilkan karya-karya lain. “Kita sengaja mengundang para aktivis pers mahasiswa karena mereka merupakan orang orang yang aktif di dunia tulis menuslis,” imbuhnya.

Jurnalis : Imam Maksum

Sumber Foto : Peserta