Gus Yaqut Hadiri Idul Khotmi Thoriqoh Attijaniyah Nasional ke-231 di Garut

230

Garut, Ansor Jabar Online

Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas hadir pada acara Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Attijaniyah ke 231 pada Ahad, 03/09/2023.

Acara yang diselenggarakan di Ponpes Az-Zawiyah Samarang, Kabupaten Garut ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Thoriqoh Attijaniyah pada bulan Shafar sebagai bentuk rasa syukur dan rasa cinta mereka kepada Mursyid dan pendiri Thoriqoh Attijaniyah, Syekh Ahmad bin Muhammad Attijany yang diyakini oleh para pengikutnya sebagai mursyid tunggal dan khatm al-auliya.

Kegiatan yang dihadiri oleh sembilan syurofa yang berasal dari luar negeri, Menteri Agama Republik Indonesia, Kepala Kementerian Agama Jawa Barat, jajaran Forkopimda kabupaten Garut dan puluhan ribu ikhwan dan akhwat (sebutan untuk pengikut Thoriqoh Attijaniyah) dari berbagai penjuru Nusantara di Kabupaten Garut, (01-03/09/2023).

Dalam sambutannya, menteri agama terlebih dahulu membacakan sambutan dari Presiden Republik Indonesia yang belum bisa secara langsung menghadiri kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat penting, bukan hanya untuk kalangan pengikut Thoriqot Attijaniyah saja, dan bukan hanya untuk orang Islam saja, tapi juga untuk Bangsa Indonesia sebagaimana tergambar dalam tema dalam silaturrahim dan silatulfikri dan istighosah untuk keselamatan bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ungkapnya menyampaikan pesan presiden yang dibacakan.

Menteri agama juga menyampaikan harapan besarnya kepada ikhwan dan akhwat thoriqoh Attijaniyah, ia berharap ditahun politik ini ikhwan dan akhwat thoriqoh Attijaniyah bisa mengambil peran terutama peran dalam mendamaikan umat bukan peran yang terlibat dalam perebutan kekuasaan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama juga menyampaikan pesan kepada ikhwan dan akhwat thoriqoh Attijaniyah dalam memilih pemimpin, yang tujuannya agar bangsa Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang mengayomi umat, yang mampu memposisikan sebagai bapak bagi rahmatal lil alamin, bukan hanya kelompok tertentu dan bukan hanya untuk umat islam sendiri.

“Oleh karenanya saya menyampaikan agar jangan memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak memecah belah umat dan selanjutnya jangan memilih pemimpin yang mempolitisasi agama sebagai alat kepentingan politiknya,” tukasnya.

Pewarta: Iin Syamsul Arifin
Editor: Wandi Ruswannur