Forum Aswaja Annahdliyah: Harus Sinergi Struktural dan Kultural Untuk Bendung Radikalisme

260
SINDANGKERTA, (Ansorjabar online)- Forum Aswaja Annahdliyyah Bandung Barat menggelar kegiatan Halaqoh bertemakan Meneguhkan sikap NU dalam membendung arus Wahabi dan ekstremisme, Minggu (24/09/2017), di Pondok Pesantren Nurul Iman, Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.
Ketua Forum Aswaja Annahdliyyah KH. Cecep Suryana mengungkapkan tujuan digelarnya Halaqoh dan Dialog yang membahas seputar faham Wahabi dan gerakannya.
Menurutnya, saat ini umat islam di dunia termasuk di Indonesia sedang mengalami bencana besar, yakni munculnya gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan islam. Diantaranya adalah faham wahabisme.
“Munculnya radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam bukan tanpa sebab, melainkan karena doktrin ajaran yang dianut,” ujarnya.Ia berharap umat islam di Indonesia agar senantiasa berhati-hati. Serta melakukan upaya untuk menjaga agar tidak mudah terpengaruh faham-faham radikal.

Kegiatan Halaqoh dan Dialog Seputar Wahabisme pada hari Minggu (24/07/17) itu menghadirkan Wakil Ketua LPTNU Jawa Barat, Dr. Achmad Mudrikah, M.Pd. sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, pria yang akrab dipanggil “Abah” itu menjelaskan seputar ajaran wahabisme, pergerakan dan perkembangannya dari dulu hingga sekarang. Ia menghimbau agar warga NU senantiasa merawat faham ahlussunnah wal jama’ah dan berhati-hati dengan faham-faham yang hendak merusaknya.

“NU (red: Bandung Barat) jangan diam. Harus ada upaya untuk menjaga faham ahlussunnah, baik melalui gerakan kultural maupun struktural” ujarnya di tengah-tengah halaqoh.

Kegiatan Halaqoh dan Dialog ditutup dengan pembacaan sejumlah rekomendasi. (rifki)