Daya Tarik Mathla’ul Anwar di IIEE 2017

130

Daya Tarik Mathla’ul Anwar di IIEE 2017

Serpong–Mathla’ul Anwar turut berpartisipasi dalam ajang International Islamic Education Expo (IIEE) 2017, yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia.

IIEE yang dilaksanakan pada tanggal 21-24 November 2017 di ICE BSD Serpong mengusung tema Islam untuk Perdamaian Dunia dimeriahkan oleh berbagai peserta pameran, baik Organisasi Masyarakat, Lembaga Pendidikan Islam, dan Organisasi Mitra Kementerian Agama.

Mohammad Zen, Dosen Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Pandeglang mengatakan sebagai Organisasi Masyarakat, Mathla’ul Anwar (MA) ikut berpartisipasi dalam hajatan tahunan Kementerian Agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan profil Mathla’ul Anwar secara keseluruhan, memperkenalkan lembaga pendidikan di bawah Mathla’ul Anwar, menampilkan kreativitas dan produk siswa, serta menampilkan produk usaha MA.

Lalu apa daya tarik Mathla’ul Anwar di IIEE?
Ada hal yang tidak diduga oleh panitia dan pengelola stand MA, sejak awal dibuka pameran ini, terlihat pengunjung memadati stand No. 188 yang ditempati oleh Mathla’ul Anwar, sampai-sampai panitia bertanya ada apa sebenarnya di stand ini?

Zen mengatakan daya tarik stand MA di stand memberikan souvenir pameran. Stand MA memberikan souvenir berupa goody bag “kanderon” asli dari daerah Banten yang terbuat dari daun pinang. Tas ini menurut pengunjung terlihat unik, khususnya bagi pengunjung yang berasal dari luar banten.

Selain itu lanjut Zen, produk-produk pameran yang semuanya hand made. Artinya menampilkan sebuah karya yang bagus. Ada gula merah, ada sabun cuci piring, pupuk organik dan gelas dari bambu. Malah yang tidak disangka untuk sabun cuci piring langsung habis 40 botol (150 ml) dalam 2 jam sejak stand dibuka.

Adanya karya literasi penerbitan buku. Buku profil MA yang include dengan souvenir tas “kanderon” dan literasi hasil karya siswa yaitu antologi cerpen “UNLOGIC” menjadi daya tarik lainnya.

Para pengumjung juga akan disuguhkan penampilan seni berupa rampak bedug dan seni beluk. Mungkin kalau rampak bedug sudah familiar kita lihat dan tonton, namun untuk seni beluk atau barzanji hampir punah karena ditinggalkan oleh generasi muda.

“Saya penasaran untuk mengunjungi MA karena ingin tahu MA, dan saya lihat di sini banyak produk hasil buatan tangan, dan itu menarik” ucap Bapak Saifullah dari IAIN Gorontalo saat berkinjung ke stan MA.

Selama empat hari ke depan, stand MA diharapkan bisa memberikan informasi dan pelayanan yang baik kepada pengunjung, dan menjalin silaturahmi keislaman untuk Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. (NE)