Bersama Guru Ngaji merawat NKRI

710

Isra Mi’raj, FSGN-I dan Kunjungan Presiden RI di Ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta

Isra Mi’raj adalah Peristiwa langka dan luar biasa, perjalanan Spiritual Rasulullah SAW untuk menemui Allah SWT, Tuhan semesta alam untuk menerima wahyu dan Perintah Sholat secara langsung dari Allah SWT yang kemudian menjadi kewajiban Umat Islam, dan peristiwa ini diperingati oleh Umat Islam dihampir seluruh belahan Dunia, kecintaan kita sebagai Umat Nabi Besar Muhammad SAW lah yang mendasari kita untuk terus menggelorakan semangat yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW, Nabi Ahir zaman yang menjadi penutup para Rasul Allah SWT yang penuh dengan keistimewaan,

Kunjungan Presiden RI ke Ponpes Al hikamussalafiyah adalah bentuk dari pentingnya peran Pondok Pesantren dalam kehidupan berBangsa di Indonesia, sejarah tidak pernah keliru kecuali dibelokan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,

sejarah telah mencatat bahwa Pesantren adalah model atau tempat Pendidikan tertua di Indonesia yang tersistem dan menjadi cikal bakal adanya Sekolah-sekolah yang kemyfian menjadi lembaga-lembaga pendidikan Formal, dan Pesantren lah yang melahirkan para Pejuang dan Pemimpin di Negeri ini, seperti Hadratus Syech KH. M Hasyim As’ary, Rois Akbar NU, ada KH. A. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri di Purwakarta ada Syech Maulana Yusuf atau yang biasa disebut Baing Yusuf yang menjadi Guru dari Pendiri Pesantren Cipulus (KH Ahmad Bin Kyai Nurkoyyim) yang lebih akrab dengan panggilan Ajengan Emed, mereka semua adalah Pahlawan Kemerdekaan dan Ulama-Ulama Besar dan menjadi bukti Nyata bahwa Tokoh-tokoh Pesantren selalu menjadi bagian terdepan dalam pembelaanya terhadap Kemerdekaan Indonesia dan keutuhan NKRI, dan Pesantren juga-lah yang mengajarkan dan membina Guru-guru Ngaji untuk terus mengabdi dan membangun masyarakat yang bertanggungjawab, disiplin, religius dan berkarakter sesuai dengan Nawacita dan Revolusi mental yang menjadi jargon Pemerintahan saat ini dibawah Kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi,

Guru Ngaji adalah lulusan dari pondok-pondok Pesantren yang menyebar diseluruh penjuru Tanah Air dibawah naungan Ahlussunah Wal Jamaah atau organisasi Nahdlatul Ulama, merekalah (para Guru Ngaji) yang menjadi ujung Tombak dan berhadapan langsung dengan masyarakat (Rakyat) dalam urusan apapun baik persoalan sosial ataupun keagamaan, disinilah peran guru Ngaji menjadi sangat penting untuk menjadi Mitra Pemerintah dalam melakukan dan mensosialisasikan Program-program Pemerintah yang berhubungan secara langsung dengan masyarakat termasuk Revolusi mental yang bertujuan membenahi promblem dan persoalan kebangsaan di Masyarakat,

Guru Ngaji-lah yang terus dan hampir setiap hari memahami dan dan menghadapi masyarakat, disisi lain Guru Ngaji selama ini belum mendapatkan Perhatian yang serius dari Pemerintah baik Pusat ataupun Daerah, kedepan kita berharap dengan terlaksananya Silaturrahim Kebangsaan antara Presiden Republik Indobesia dan Guru Ngaji yang tergabung dalam Forum Silaturrahmi Guru Ngaji FSGN Indonesia di Ponpes Al Hikamyssalafiyah Cipulus Purwakarta dapat menjadi langkah awal untuk mendorong kerjasama yang lebih baik antara Pemerintah dan FSGN Indonesia yang selama ini terjesan di Anak tirikan oleh Pemerintah.

Komitmen ke Indonesia an Guru Ngaji lulusan Pesantren (NU) tidak perlu di ragukan lagi karena kami punya prinsip dan keyakinan bahwa mencintai Tanah Air adalah sebagian dari Iman (Hubbul wathan minal Iman) , dan siapapun yang gugur dalam membela tanah Air adalah Syahid, dan kita semua yang hidup di bumi Indonesia wajib hukum nya Merawat dan Menjaga keutuhan Tanah dan Air Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Komitmen Presiden Jokowi yang terus membangun silaturrahim dan berkomunikasi dengan berbagai macam pihak dan kelompok masyarakat menjadikan kekuatan bersama untuk merawat NKRI dan semua itu adalah tanggungjawab kita semua, kita (FSGN Indonesia) berharap ini tidak berhenti sebatas silaturrahmi tapi ditingkatkan menjadi aksi bersama yang harus secepatnya di tindak lanjuti oleh para Menteri (Pembantu Presiden) yang lainya, dan FSGN Indonesia siap menjadi mitra kerja dalam mensosialisasikan Program-program pemerintah yang berhubungan langsung dengan rakyat,

disinilah sebenarnya kekuatan dan letak kesugguhan para Guru Ngaji dalam menjaga, mempertahankan dan merawat NKRI, sikap dan pilihan yang sangat jelas ditengah banyaknya organisasi dan kelompok yang mengatasnamakan Agama untuk tujuan kekuasaan dan berusaha memecah belah, merusak dan merongrong keutuhan NKRI.

Kunjungan Presiden Jokowi menjadi sinyal yang positif dan harus terus ditingkatkan dalam bentuk program yang Nyata dan berkelanjutan, sekali lagi Guru Ngaji adalah bagian dari masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan Rakyat dan menjadi tempat bertemunya kepentingan Rakyat dan Pemerintah,

Ponpes Al hikamussalafiyah Cipulus yang selama ini mengajarkan Santri-santrinya untuk memahami Islam Ahlussunah Wal Jamaah yang rahmatan lil alamin, Ponpes Cipulus yang berdiri ditahun 1840 adalah salah satu Pesantren tertua ditanah NUsantara,

Presiden Jokowi dan Guru Ngaji dan semua pihak yang hidup di Indonesia tentu punya kewajiban yang sama untuk terus bekerjasama dalam merawat NKRI dengan baik dan penuh tanggungjawab, ini adalah manivestasi dari ke-Indonesia-an yang beragam, Isra Mi’raj sendiri punya misi dalam mengejawantahkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di dibumi Indonesia, ini adalah bentuk kepatuhan kehambaan kita dalam pengabdian sebagai seorang Muslim, sementara tanggungjawab sosial adalah kesadaran membangun diri dalam ranah yang lebih luas lagi,

Selanjutnya mari kita bersama-sama terus bekerja dan bertanggungjawab atas keberlangsungan dan keutuhan Indonesia dan satu hal bahwa Para Ulama, Kyai, Ajengan dan kekuatan yang lainya memerdekakan Bangsa Indonesia bukan untuk kita merusak apalagi memecahbelah Keutuhan NKRI seperti yang diteriakan oleh kelompok-kelompok yang tidak paham sejarah berdirinya Republik Indonesia ini, Negara Indonesia didirikan oleh para Wali, Ulama, Kyai, Ajengan dan tokoh- Agama lain yang terlibat baik secara langsung atau tidak,

jangan coba-coba merusak keberagaman yang ada apalagi berusaha menggantinya dengan model gagal di Negara lain yang tugas utama kelompok ini sebenarnya hanya ingin memecah belah Indonesia, dan pesan Ketua Umum FSGN Indonesia yang juga Pengasuh Ponpes Alhikamussalafiyah Cipulus Purwakarta Abah KH Adang Badruddin yang akrab dipanggil Abah Cipulus, tugas kita semua para Pengurus Pesantren, Santri, Guru Ngaji, Imam-imam Masjid, Pengasuh Majelis-majelis Taklim dan khususnya Guru Ngaji yang tergabung dalam Forum Silaturrahmi Guru Ngaji FSGN Indonesia dan kita semua adalah menjaga dan Merawat keutuhan NKRI sebaik-baiknya.
Wallahua’lam bishawab..

#Catatan ringan,Hadi M Musa Said
(Khadam Ponpes Cipulus Purwakarta)