Kiai Said Kritik Pemakai Gamis Yang Ikut Demo

206

Jepara, (ansorjabar online)
Pada kesempatan ceramah dalam rangka Harlah NU ke 94 di Jepara, Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj mengkritik orang-orang Islam yang cenderung menjadikan agama jadi budaya. Harusnya, menurut Kiai Said, budaya adalah pelengkap orang Islam dalam beragama.

Kalau budaya kita serang, agamanya dijadikan infrastruktur, budayanya di atas, “ngko bakale nganggo gamis (nanti pakianya gamis), budayane wong Arab. Kalau kita tidak. Nganggone batik, sarung, kanggo shalat. Budaya (harusnya) untuk agama, karena sarung adalah budaya,” kata kiai Said di alun-alun 2 Jepara kepada puluhan ribu nahdliyyin yang hadir, Ahad (16/04/2017) siang.

“Sekarang agama jadi budaya, nganggo gamis kayak Kanjeng Nabi tapi demonstrasi, bener mboten,” tanya kiai Said disambut dengan balasan “mboteeen” oleh hadirin. “Nek cungure (kalau hidungnya) mbangir (mancung) iseh mending, lha cungure pesek nganggo gamis, ngono demo, tapi alhamdulillah sih karo (sambil) jalan-jalan Jakarta,” imbuhnya.

Kiai Said menyatakan, para gamisers yang demo ke Jakarta itu niatnya bukan bela Islam, tapi jalan-jalan, “mumpung ana sing ngongkosi, lumayan buat beli sarapan, karo mlaku-mlaku ndelok (lihat) Monas, ndelok Taman Mini,” ujarnya sambil menyebut kalau ia tahu siapa yang menggerakkan masa buih itu ke Jakarta serta siapa saja yang mengongkosi.

“Inilah yang saya maksudkan dengan Islam Nusantara, Islam yang menghormati budaya. Bukan saja menghormati, bahkan melestarikan budaya,” katanya, “jika budaya kita kuat, di atas budaya yang kuat, kita bangun agama (jadi lebih kuat),” lanjutnya.

Kiai Said ceramah di tengah puluhan ribu peserta sepeda santai yang diselenggarakan oleh PCNU Jepara. Hadir dalam kesempatan itu, Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Nufus, Syuriah PCNU Jepara, KH Ubaidillah Umar, Bupati Jepara (terpilih) Ahmad Marzuqi dan tokoh-tokoh Jepara lainnya. (Badri)