Respon Generasi Milenial IAIN Metro Gelar Diklatpim

105

Respon Generasi Milenial IAIN Metro Gelar Diklatpim

Metro—Sebanyak 40 Aktivis Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Dasar (Diklatpimda).

Ida Umami Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Metro mengatakan pengurus organisasi kemahasiswaan harus dibekali wawasan kepemimpinan yang cukup untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi.

“Pengurus Ormawa yang notabene generasi millennial harus paham situasi nasional dan global agar kelak menjadi sarjana yang mampu menjawab tantangan zaman”, kata Ida didampingi Lucki Kasubbag Kemahasiswaan, pada Rabu (1/12).

Kepada mahasiswa Mantan Direktur Pascasarjana IAIN Metro ini berharap agar mahasiswa menjadikan kampus sebagai laboratorium kepemimpinan yang efektif. “Saya berharap kalian banyak belajar memimpin dan dipimpin di kampus IAIN Metro ini, karena di sini gudangnya SDM”, katanya.

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Ruchman Basori sebagai salah satu nara sumber mengatakan mahasiswa sepanjang sejarah bangsa telah memainkan fungsi perubahan sehingga muncul fakta angkatan kebanhgkitan nasional 1908, sumpah pemuda 1928, kemerdekaan 1945, pejuang ampere 1966, Angkatan 1974 hingga melahirkan reformasi 1998.

Atas pertan sejerah inilah lanjut Mantan Aktivis ’98 ini mahasiswa disebut the agent of change, the agent of intelectual, dan the agent of development. “Regenerasi kepemimpinan harus terus dilakukan karena pemimpin bukan lahir dengan sendirinya tetapi harus diciptakan”, lanjut Ruchman.

Ruchman mengutip Imam Al-Mawardi dalam Al-ahkam Al Sulthoniyah, kepemimpinan dalam pandangan Islam adalah sebuah keharusan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Keberadaan pemimpin (imamah) sangat penting, karena imamah mempunyai dua tujuan: Pertama, li khilafati an-nubuwwah fi-harosati ad-din, yakni sebagai pengganti misi kenabian untuk menjaga agama; dan kedua: Wa sissati ad-dunnya, untuk memimpin atau mengatur urusan dunia”, terangnya.

Kepada pemimpin mahasiswa millennial Mantan Ketua I Senat Mahasiswa Mahasiswa IAIN Walisongo menegaskan mahasiswa adalah Indonesia Masa Depan dan Masa Depan Indonesia. “Jangan sia-siakan studi di perguruan ntinggi hanya dengan kuliah di kelas, jadilah aktivis untuk merubah dunia dan memberikan manfaat untuk kemanusian””.

Diakhir sessi Ruchman menyampaikan 3 peran utama pemimpin mahasiswa yaitu Path-Finding yaitu terus mencari alur/benang merah keberadaan organisasi; aligning: penyelarasan terhadap semua aspirasi anggota dan peran empowerment, yaitu pemberdayaan terhadap semua sumber daya anggota.

Diklatpimda adalah jenjang pengkaderan pemimpin Ormawa tingkat dasar. Pada level menengah adalah Diklatpim Lanjutan (Diklatpimlan) dan untuk jenjang tertinggi adalah Diklatpimnas.(RB)