Kominfo Bersama FKDT Jaga Keragaman Bangsa Melalui “Sholawat”

115

Pemalang—Ribuan jama’ah memadati Lapangan Kecamatan Desa Taman, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang mengikuti “FKDT dan Kominfo Bersholawat” yang diinisiasi oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP-FKDT) dan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo RI.

Lukman Hakim Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP-FKDT) mengatakan, kolaborasi dan kerjasama antara Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dengan Kominfo RI sangat penting dan strategis, untuk merawat kebhinekaan dan semangat kebangsaan.

“Sholawat akan mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa Nabi Muhammad saw di utus Allah ke muka bumi dengan membawa risalah kedamaian, kasih sayang, persaudaraan dan rahmat bagi seluruh penghuni jagat raya ini”, kata Lukman dihadapan ribuan jama’ah, pada Jumat (29/11).

Alumni UIN Walisongo ini menegaskan misi kenabian Muhammad bersifat universal untuk kemanusiaan sejagad. “Sebagai umat mayoritas di Indonesia, umat Islam harus memberi suri tauladan dengan sikap dan akhlak yang mulia, baik dalam hubungan keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan”, katanya.

“Kebhinekaan menjadi anugerah yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia, karenanya harus kita syukuri dengan cara merawat keragaman bangsa di tengah-tengah pergaulan global”, terang Lukman.

Kegiatan Sholawat Nabi yang digelar DPP FKDT bekerjasama dengan Ditjen IKP Kominfo RI mengambil tema “Meneguhkan Semangat Islam Rahmatan lil ‘Alamin untuk Indonesia yang Bermartabat”, menghadirkan Prof. Dr. KH. Musahadi, M.Ag Ketua MUI Jawa Tengah dan Dr. H. Ismail Cawidu, M.A mewakili Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI.

Ismail Cawidu mengatakan, kita harus berhati-hati dalam bermedsos, jangan asal share, dibaca dan dipikirkan dulu. “Jangan sampai gara-gara bermedsos yang tidak benar, kita bisa celaka dan masuk penjara”.

Ismail berpesan kepada jamaah yang hadir, kita harus mengetahui ciri-ciri berita haoks dan tahu bagaimana cara bermedsos yang baik. “Media sosial harus kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif, mengembangkan masyarakat dan keluhuran agama kita”.

Musahadi mengatakan tantangan terbesar untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI adalah adanya sentimen agama dengan cara memprovokasi masyarakat, sehingga muncul berita hoaks, saling menebarkan kebencian dan saling hasut. “Kondisi itu terjadi karena salah paham dalam memaknai agama dan Islam itu apa”.

“Islam itu rahmatan lil alamin artinya selamat dan saling menyelamatkan, saling kasih sayang kepada seluruh agama manusia di dunia, maka pemahaman agama dan pendidikan akhlak harus di perhatikan dan di utamakan”, terang Musahadi.

Kegiatan FKDT-Kominfo Bersholawat dihadiri kurang lebih 4.000 jamaah dan dimeriahkan oleh penampilkan bintang Tamu Veve Zulfikar dan Abinya Ustad Habib Ahmad Zulfikar, dengan lagu-lagu shalawat Nabi yang merdu dan syahdu. Hadir sejumlah tokoh pemerintahan, masyarakat dan Pengurus DPP FKDT dan Pejabat Kominfo RI.(RB)