Full Day School Membuat Siswa Jenuh dan Stres

132

Purwakarta – penyambutan yang beragam dari para pelajar dan orang tua mengenai wacana Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk melanjutkan sekolah sepanjang hari (Full Day School).

Banyak siswa yang menolak, baik itu tingkat SLTP ataupun SLTA mengaku lelah apabila kita bejar dari pagi sampai sore.

Salah satu contoh Novi siswi SMA 1 Plered Kab. Purwakarta. ia menolak apabila full day school di terapkan, hal tersebut akan membuat kami lelah dan tidak mampu untuk menyerap pelajaran.
“Tidak setuju karena belajar dari pagi sampai sore tidak efektif dan otak kami juga butuh istirahat.” ujarnya saat ditemui waktu istirahat sekolah, kamis (01/12/16).

Di tempat yang berbeda, siswi SLTP Darangdan yang duduk di kelas 8, mengatakan bahwa akan bosan dan jenuh lama-lama disekolah.
“Capelah belajar dari pagi sampai sore, di tambah lagi kan jam empatnya harus ikut ngaji di rumah. Mana waktu istirahat buat kaminya.” ujar chindy

Adapun menurut Yayu Nurhasanah salah satu tenaga pendidik di SMK Al Hikmah Cigedogan Kab. Purwakarta, menuturkan untuk program full day school ini kurang efektif, karena jika terlalu lama berada di sekolah, anak akan merasa jenuh dan penat.
“Program full day school diadakan itu harus diimbangi dengan metode balajar yang menyenangkan. Ini kembali lagi kepada tugas dan kreativitas guru di sekolah,” tandasnya saat di temui di ruangannya.

Apabila program ini dilanjutkan akan berimbas pada pondok pesantren dan sekolah-sekolah keagamaan, hal ini akan berpengaruh pada kurangnya karakter keagamaan anak.