Forum Gunung Pangajar Akan Gelar Aksi Besar Besaran ?

264

Tasikmalaya,Ansorjabaronline-Jumat 15 November 2019 pukul 14.00 wib ratusan warga, petani dan pemuda berkumpul di Sekretariat Forum Gunung Pangajar (Eks Mes perkebunan PT.Wiriacakra) Desa Karanglayung Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya, mereka terdiri dari beberapa kelompok massa yakni kelompok Esk Karyawan Penyadap PT.Wiriacakra dan berbagai organisasi Kepemudaan diantaranya Karangtaruna desa karanglayung, GP Ansor se Kecamatan Karangjaya dan Kecamatan Cineam, KNPI kec.Karangjaya kec.Cineam, komunitas Gerakan Pemuda Bangkit dan Serikat Petani Gunung Pangajar.

Pemicu kedatangan mereka ke sekretariat Forum Gunung Pangajar adalah adanya Isu yang beredar terkait upaya pembubaran Forum Gunung Pangajar dengan jalan kriminalisasi yang di alamatkan langsung kepada ketua Forum Gunung Pangajar Hendra Chahyadi,S.Hut atau lebih dikenal Hendra Bima terkait pendudukan Eks Mes PT.Wiriacakra dan pengrusakan yang dituduhkan kepada Forum Gunung Pangajar oleh pihak PT.Wiriacakra, maksud kedatangan massa tersebut untuk menyatakan dukungan penuh kepada Ketua Forum Gunung Pangajar, selain itu menuntut pertanngung jawaban R.H. Wawan Hikmawan sebagai Pemilik perkebunan karet PT.Wiracakra soal kewajiban pembayaran uang pesangon kepada Eks Karyawannya yang tidak dibayarnya kepada 109 eks karyawan selama hampir tiga tahun ini dengan nilai yang cukup besar.

Saat di temui, Engkus eks karyawan wiracakra menyampaikan, saya bersama eks karyawan menilai pelaporan ketua Forum Gunung Pangajar ke Mapolresta Kota Tasik sebagai upaya penjegalan atas perjuangan forum dalam mengadvokasi nasib kami, sehingga dengan penjegalan ini jelas nasib kami menuntut kewajiban perusahaan untuk membayar pesangon terancam gagal, kami sangat kecewa apalagi isu yang beredar dituduhkan terjadi pengrusakan di Mess Wiracakra yang nyatanya tidak pernah terjadi yang ada mess ini dirawat dengan baik, sementara tuduhan penguasaan Mess Wiracakra itu kami rasa sudah sesuai dengan surat perjanjian antara Forum Pangajar dan Haji Wawan karna kami bersama ratusan eks karyawan menyaksikan langsung saat pembacaan dan penandatanganan surat perjanjian tersebut.

Sementara itu Ketua GP Ansor Kecamatan Cineam Cahya Heryadi,S.Pd menyampaikan, upaya kriminalisasi Aktivis pergerakan Masyarakat yang nyata nyata perjuangan Forum Gunung Pangajar adalah membela masyarakat terdampak penambangan batu pangajar dengan tidak adanya Amdal dan perjuangannya mengadvokasi 109 eks karyawan terkait uang pesangon sungguh sangat disesalkan dan dinilai picik.

Senada dengan itu Ketua GP Ansor Kecamatan Karangjaya Dede Ijong, S.Pd mengatakan, “kami bersama Forum Gunung Pangajar!” Apalagi ini menyangkut keberadaan Sekretariat GP.Ansor Cineam Karangjaya di Mes Wiracakra juga, dan perlu di ketahui bahwa Kang hendra Chahyadi,S.Hut adalah Tokoh penggerak Nahdatul Ulama yang paling getol berupaya membumikan NU di Kecamatan Karangjaya, beliau senior kami jelas akan kami bela sampai titik darah penghabisan.

Ditempat yang sama Juru bicara Forum Gunung Pangajar Ustad Iman Darusman,S.Sy dirinya dan kawan kawan aktivis lainnya menganggap perbuatan Pihak PT.Wiriacakra mengkriminalisasi sebagai upaya Pembubaran Forum Gunung Pangajar dan bisa dianggap sebagai upayanya lari dari tanggung Jawab soal pesangon yang tak dibayar milyaran rupiah itu, karena saya sampaikan disini keberadaan sekretariat forum di mess PT.Wiriacakra bukan tanpa alasan kuat dan kami merawat mess ini dengan baik, dengan ini Haji Wawan Harus bertanngung jawab karna perbuatannya mengkriminalisasi pihak Forum Gunung Pangajar telah memancing kegaduhan masyarakat yang berdampak cukup luas termasuk didalamnya warga terdampak Pangajar.
Jikalau isu ini benar dan jika sampai terjadi penahanan kepada ketua kami, kami pastikan asksi besar besaran akan kami gelar dengan kekuatan 2000 masa aksi, kita lihat sajah perkembangannya karena sampai hari ini pihak forum belum menerima surat pemberitahuan resmi dari mapolres kota Tasikmalaya. Pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan Ketua Forum Gunung Pangajar Hendra Bima belum bisa dikonfirmasi keterangannya.