Ber-Ansor Ya Bermasyarakat

306
Kader Ansor merupakan generasi penerus NU dan sebagai calon pemimpin di masa depan. Maka, semangat dalam berperan serta menegakkan dan membesarkan Nahdhatul Ulama suatu keharusan, terlebih dalam berkreasi dengan menunjukkan prestasi di tengah-tengah masyarakat.
Pemuda harus menjadikan organisasi GP Ansor sebagai wadah dalam mengaktualisasikan pikiran dan tindakan yang muncul untuk membesarkan NU. Namun yang tidak kalah pentingnya, menjadikan Ansor sebagai kendaraan untuk menjadi seorang pemimpin di tengah masyarakat.
Jikapun ingin diakui keberadaanya oleh masyarakat, maka harus melakukan apa yang bisa dirasakan oleh masyarakat sebagai wujud eksistensi GP Ansor. Gerakan pemuda Ansor harus mengedepankan kepentingan keumatan. Penting kiranya melakukan hal-hal yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai contoh kecil, Kader Ansor Cibeureum M. Pathoni. Dalam usia yang relatif muda, ia telah diberikan kepercayaan oleh masyarakat, baik sebagai guru ngaji, ataupun memimpin kegiatan lain. Tidak pelak sudah banyak diantara warga Cibeureum yang merasakan manfaat kehadirannya. M. Pathoni adalah seorang Alumni Rais Pondok Pesantren Bahrul Ulum Awipari dan sekarang bagian dari pengurus Rijalul Ansor.
Setelah menikah dengan Yeni Nuraeni yang merupakan kader IPPNU Kota Tasik, ia memutuskan untuk bermukim di Dusun Liung Gunung Kecamatan Cibeureum, dalam upayanya untuk lebih mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Ia mengakui, meskipun baru bisa mengerjakan beberapa hal, tetapi manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Menurutnya suatu kebanggaan menjadi Kader Ansor, sampai-sampai Kaos PKD yang dikenakannya tidak ingin dilepaskan begitu saja untuk menunjukan Ansor senantiasa hadir di tengah masyarakat.
Kader-kader Ansor memang harus bisa mencontoh M. Pathoni, pemuda Ansor yang memberi manfaat bagi masyarakat. Bukan hanya menjalankan Hablum minAlloh, tidak lupa pula dengan Ukhuwah Basyariah. Akhlakul Karimah seperti yang ditunjukan Pathoni patut terus diteladani para kader muda Nahdlatul Ulama.
(Nahdloh)