Urgensi Pendidikan Tinggi bagi Perempuan

67

Urgensi Pendidikan Tinggi bagi Perempuan

Oleh Siti Latifah (Ketua IPPNU Jawa Barat)

Islam adalah agama yang melindungi hak-hak perempuan.Diantara hak yang dilindungi tersebut adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. Perlindungan ini dimulai dari sejak masa nabi. Pada masa awal itu, perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menuntut ilmu. Banyak riwayat yang berasal dari beberapa permasalahan dan pertanyaan yang diajukan oleh sahabat perempuan kepada nabi. Begitu juga dengan Bunda Aisyah yang ikut peran dalam menjelaskan beberapa persoalan khusus terkait perempuan. Sehingga, pada masa itu perempuan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, meskipun belum terlembagakan secara formal.
Perempuan yang memiliki pengetahuan dan pendidikan tinggi, baik di dalam keluarga, maupun di tengah lingkungan social masyarakat perannya akan tinggi. Perempuan memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam keluarga dan social. Perempuan yang berpendidikan tinggi, setidaknya dapat mengatasi permasalahan dan konflik di dalam keluarga dan social. Bahkan perempuan dapat mengembangkan karier yang diminatinya. Tidak ada ajaran Islam yang melarang perempuan untuk menuntut ilmu sebagai penyempurna kedudukannya yang mulia.
Ada beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi sangat penting bagi perempuan:
1. Al-Ummu Madrosatul Ula (Ibu adalah Sumber Pengetahuan Pertama)
Dari Ibulah seorang anak banyak belajar hal-hal baru dalam hidupnya, belajar berbicara, belajar memakai pakaian sendiri, melatih motorik kasar dan halus. Hal-hal tersebut dimulai dari guru yang hebat bernama Ibu. Ibu adalah pengajar, pembimbing serta penasehat baik bagi anaknya. Peran seorang Ibu yang berpendidikan tinggi sangat dibutuhkan dalam keluarga, karena untuk mendidik anak pada saat pesatnya perkembangan dunia teknologi, kehidupan hedonism dan pergaulan bebas, merupakan di antara tantangan besar bagi seorang perempuan. Dengan demikian, dibutuhkan seorang ibu yang cerdas dan berbudi pekerti luhur sehingga perempuan yang menempuh pendidikan tinggi dapat menjadi guru terbaik bagi anaknya. Perempuan cerdas akan melahirkan generasi hebat.

2. Kesejahteraan Ekonomi
Ekonomi bagi perempuan ini sangat perlu diperhatikan sebab jika ekonomi perempuan itu kuat, maka peran mereka dalam keluarga dan masyarakat juga akan kuat. Tidak dipungkiri, gelar pendidikan yang tinggi menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Partisipasi perempuan dibidang ekonomi adalah salah satu indicator meningkatnya kesejahteraan. Ketika berbicara mengenai ekonomi, tidak bisa terlepas dari peran perempuan. Pada kenyataannya, perempuan adalah agen dan pengatur ekonomi yang perannya sangat dibutuhkan di dalam keluarga dan masyarakat. Perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi, tentu dapat meningkatkan kesejahteraan dalam bidang ekonomi, atau setidaknya dapat memudahkan untuk mengurus perekonomian keluarganya.

3. Jejaring yang Luas
Pendidikan yang tinggi juga dapat menambah jangkauan relasi dan secara otomatis akan dikumpulan dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas juga. Efek dari jejaring yang luas akan memberikan keuntungan yang luar biasa bagi diri perempuan. Jika perempuan memiliki latar belakang pendidikan yang bagus apalagi ditunjang dengan adab dan sopan santun, maka lingkungan sekitar akan sangat terbuka dan menerima perannya di masyarakat. Dengan begitu, perempuan dapat mencapai tujuan dengan mudah tanpa harus berjibaku dengan konflik atau permasalahan yang menghalangi karena mendapatkan bantuan dari orang sekitar.Selain itu, perempuan tidak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

4. Tampil Percaya Diri
Perempuan dengan bekal pendidikan tinggi memiliki kepercayaan diri yang tinggi.Tingkat percayan diri menjadi salah satu kunci bagi perempuan untuk hidup mandiri sehingga perempuan memiliki peran aktiv bagi social dan sebagai agen perubahan, bukan sekedar penerima program pemberdayaan secara pasif. Dengan kepercayaan yang tinggi juga dapat memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkiprah dalam ranah public dan lingkungan social nya tanpa meninggalkan tugas pokoknya sebagai istri maupun ibu.