Talkshow PBAK UIN Sunan Kalijaga Angkat Tema Moderasi Beragama

25

Talkshow PBAK UIN Sunan Kalijaga Angkat Tema Moderasi Beragama

Jogjakarta—Ritus penyambutan mahasiswa baru yang dikenal dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Kalijaga didesain dengan model talkshow. Tema moderasi beragama penting diberikan kepada mahasiswa baru sebagai bekal calon-calon pemimpin bangsa.

UIN Sunan Kalijaga menghadirkan Siti Ruhaini Dzuhayatin Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan, Ruchman Basori Kemenag dan Waryono Abdul Ghofur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni dengan dipandu oleh moderator Abdur Rozaki (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan Islam wasatiyah (moderasi Islam) harus menjadi spirit untuk membangun bangsa. “Wasatiyatul Islam telah memandu bangsa ini menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain”.

Lebih lanjut dikatakan Ruhaini mahasiswa harus menjadi bagian penting untuk menyebarkan paham Islam yang moderat. Kita percaya para mahasiswa dengan kemampuan yang dimiliki akan menjadi bagian penting mengedepankan semangat keislaman yang membawa rahmat dan kemajuan bangsa.

Ruchman Basori Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Diktis, Ditjen Pendidikan Islam mengatakan karakter keislaman yang dikembangkan oleh PTKI adalah moderat, karenanya civitas akademika PTKI harus berada di garda depan dalam menyuarakan Islam yang rahmah.

Ruchman meminta kepada mahasiswa baru untuk waspada terhadap munculnya kelompok yang mempertanyakan kembali konsensus kebangsaan yang telah diijtihadkan oleh the founding father bangsa. “Munculnya kelompok yang sering melakukan truth claim keagamaan dan kadang malah menganggap yang lain kafir harus diwasadai”, pesannya yang lain.

Aktivis mahasiswa ’98 ini meminta mahasiswa agar mengembangkan budaya kritis dengan cara critical thinking, agar tidak mudah menjadi radikal dan intoleran. “Jangan mudah menyebarkan informasi tanpa melakukan tabayun termasuk dalam hal-hal keagamaan”, pesan Ruchman.

Waryono Abdul Ghofur mengatakan mahasiswa baru harus memahami lingkungan kampusnya dengan baik, termasuk budaya akademik dan kemahasiswaan yang dikembangkannya.

Waryono melaporkan tahun akademik 2019/2020 UIN Jgjakarta menerima mahasiswa baru berjumlah 3801 orang dari total peminat: 103.271 yang tersebar di berbagai fakultas. FADIB: 453, FDK: 433, FSH: 516, FITK: 735, FITK sosialisasi SIA di Fakultas: 232, FITK sosialisasi SIA di CH: 503, FUSPI: 495, FST: 316, FISHUM: 367, dan FEBI: 486 orang.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta Yudian Wahyudi Asmin membuka secara resmi kegiatan PBAK dengan pemukulan gong. Yudian berharap agar mahasiswa anak didiknya menjadi manusia-manusia yang berpaham moderat, yaitu manusia yang mengamalkan pancasila dengan benar.

Sebelumnya di masjid UIN Sunan Kalijaga Yudian menggembleng mahasiswa baru dan memberikan ijazah ayat kursi sebagai laku tarekat Sunan Anbiya. “Mahasiswa harus kuat intelektual sekaligus spiritualitasnya, karena sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan di masa depan”, katanya.

Kegiatan PBAK berlangsung tanggal 26-28 Agustus 2019. Tiap pagi didahului dengan sholat hajat dan penguatan akademik dengan menghadirkan guru besar baru UIN Jogjakarta. Nampak hadir dalam pembukaan Wakil Rektor I, II, III, Para Dekan, Pimpinan Universitas, Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan dan sejumlah civitas akadeika lainnya. (RB)