Siang Ini, GP Ansor Jabar Ziarah Tabaruk ke Ketua Umum Ke-3 KH Imron Rosyadi

183

Bandung, Ansor Jabar Online
Pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat menggelar Ziarah Tabaruk ke makam KH Imron Rosyadi, di Pemakaman Keluarga Soemadilaga, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (11/8/2023).

Sementara doa bersama untuk KH Imron Rosyadi, GP Ansor Jawa akan menyelenggarakannya di Pondok Pesantren Washilatul Huda Cicalengka yang lokasinya tidak jauh dari pemakaman, pukul 13.00 sampai dengan selesai.

Ketua PW GP Ansor Jawa Barat H. Deni Ahmad Haedari mengatakan, tabaruk dan ziarah ini adalah, pertama, untuk memperkenalkan kembali pimpinan mereka yang selama ini sudah hampir terlupakan.

“Sekalian haul sebetulnya karena KH Imron Rosyadi wafat pada bulan Agustus 1993,” katanya.” Oleh karena itu, kita mengajak kepada sahabat-sahabat Ansor di Jawa Barat yang memiliki waktu longgar untuk menziarahinya,” tambahnya.

Kedua, kalau sudah kenal kita harus meneladani kebaikan-kebaikannya, misalnya dalam semangat belajar. KH Imron Rosyadi adalah dari sedikit tokoh NU pada masa kolonial Belanda yang memiliki semnagat belajar yang luar biasa. Dia sekolah formal dan juga menjadi santri.

“Dan serius belajarnya. Tidak main-main. Sampai selesai belajar ilmu agama dan umum. Jadi seorang yang matang. Karena matang, dia menjadi orang yang khairun nas ‘anf’uhum lin nas,” tegas aktivis kelahiran Purwakarta ini.

Menurut Deni, KH Imron Rosyadi belajar di pendidikan formal di Indramyu, tanah kelahirannya, lalu Bandung, Cirebon, dan Solo. Kemudian dia belajar sampai ke Malaysia hingga ke Timur Tengah.

Tak heran, kumudan jika dia menjadi seorang duta besar RI untuk Iraq. Kemudian menjadi dipercaya Menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor 1954-1963, jadi anggota DPR RI pemilu pertama dari partai NU 1955, kemudian menjadi salah seorang Ketua PBNU.

“Nah, jika melihat aktivitasnya dia merupakan tokoh NU yang bugar; bugar fisik, pikiran, dan hartanya. Orang seperti KH Imron Rosyadi memiliki peluang yang besar untuk menjadi fid dunya hasanah dan fil akhirati hasanah,” katanya. Kader Ansor harus meneladaninya dan harus yakin bahwa Ansor dan NU adalah wasilah ijabah fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah jika menjalankannya dengan baik,” tambahnya.

Pewwrta : Abdullah Zuma