Seputar Sholat Idul Fitri ditengah wabah Covid 19

52

Seputar Sholat Idul Fitri ditengah wabah Covid 19

Oleh:
KH.Wahyul Afif Al-Ghafiqi

1.Pastikan dulu daerah dimana sholat Idul Fitri akan dilaksanakan itu masuk dalam kategori Zona Merah atau berbahaya,Zona Kuning yakni daerah yang memerlukan kehati-hatian dan kewaspadaan,atau Zona Hijau yakni daerah yang aman dari Covid 19.

Jika masuk ke daerah Merah atau berbahaya berarti kita melaksanakan sholat Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga.
Jika daerah Hijau atau aman maka bisa beribadah Sholat Idul Fitri secara berjamaah.

*Jika Sholat Idul Fitri dilakukan dirumah (karena situasi covid 19) bersama keluarga maka inilah tata caranya:*
Perlu diketahui Sholat Idul Fitri hukum pelaksanaannya adalah termasuk Sholat Sunnat Muakkad atau sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal, penentuan tanggal 1 Syawwal sebaiknya mengikuti pengumuman keputusan sidang istbat pemerintah dengan berbagai ormas Islam untuk menentukan Berakhirnya Puasa Ramadhan.
Sebagian besar Alim Ulama memakai penggabungan metode Hisab (Perhitungan tanggal) dan Rukyatul Hilal(melihat bulan)
Seperti yang dilakukan ulama dari Nahdlatul Ulama(NU), yakni pertama dilakukan perhitungan tanggal (Hisab) untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan Rukyatul Hilal atau melihat rembulan sesuai hadist Nabi untuk memastikan apakah sudah masuk tanggal1 Syawal atau hari raya Idul Fitri.

Ada juga kelompok Ulama seperti dari Muhammadiyah yang menggunakan Metode Hisab untuk menentukan Berakhirnya puasa Ramadhan.

Dianjurkan untuk membaca Takbir,Tahlil dan Tahmid sejak terbenamnya Matahari di akhir bulan Ramadhan hingga imam berdiri untuk mengerjakan Sholat Idul Fitri.
*(Untuk Lafal Takbir,Tahlil dan Tahmidnya yang lengkap,silahkan di Googling ya..)*

Para Alim Ulama juga menganjurkan agar sebelum waktu Shubuh sangat baik jika diisi dengan dzikrulloh, seperti Istighfar dan Tasbih,serta mendoakan para orangtua,Almarhum-Almarhumah para kerabat,juga seluruh kaum muslimin khususnya bagi yang telah meninggal dunia.

*Hal yang sunnah untuk dilakukan sebelum sholat Idul Fitri:*
1.Mandi
2.Berpakaian yang sebaik-baiknya
3.Memakai Wewangian
4.Makan dulu sebelum berangkat sholat Idul Fitri, kalau Idul adha sebaliknya sunnah untuk tidak makan sebelum berangkat Sholat.
5. Jika situasi aman sunnah untuk mengambil jalan yang berbeda saat berangkat sholat Id dan pulangnya hendaklah berlainan.
6.Saling bermaaf-maafan

*Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri*
Ada dua pendapat tentang mulainya waktu Sholat Id ,yang umum dikalangan ulama pelaksanaan Sholat Id dimulainya adalah saat Matahari sudah naik sepenggalah atau masuk waktu dhuha sedangkan
Waktu berakhirnya Sholat Id adalah saat Matahari sudah tergelincir atau Condong kebarat.
Ingatlah sebelum Sholat Idul Fitri dilaksanakan berikanlah waktu agar orang-orang yang belum berzakat fitrah bisa melaksanakan kewajiban berzakatnya. Karna Zakat Fitrah batas terakhir pelaksanaannya adalah Saat Sholat Idul Fitri.

*Tempat Pelaksanaan Sholat Id*
Dalam situasi ditengah Pandemi Covid 19 bisa dilaksanakan dirumah dengan cara berjamaah bersama keluarga,bahkan sendirian(Munfarid)juga boleh.
Tetapi jika memungkinkan ketika didaerah yang masuk Zona Hijau atau zona aman Covid 19 bisa dilaksanakan di berbagai tempat yang bisa menampung jamaah,seperti di Musholla,Masjid,Lapangan dll.
*Sholat Id tidak disunatkan Adzan dan Iqomat*
Tetapi untuk memulainya Bilal sholat cukup mengucapkan:
*Assholatu Jaami’ah*(mari kita kerjakan sholat berjamaah)
*Tata Cara Sholat Idul Fitri*
1.Niat
*Usholli Sunnatalli’idil fitri Rok’ataini (Imaman/Makmuman) lillahi ta’ala*
(Saya niat Sholat Sunnat Idul Fitri dua rokaat menjadi imam/makmum karena Alloh Ta’ala.)

Jika sendirian karena ada situasi khusus yang menyebabkan tidak bisa berjamaah maka niatnya:
*Usholli Sunnatal’idil fitri rok’ataini lillahi ta’ala*
(Saya niat sholat sunnat idul fitri dua rokaat karena Alloh Ta’ala)

2.Dikerjakan 2 Rokaat

3.Takbirotul Ihrom kemudian membaca doa iftitah lalu takbir 7 kali pada pada rokaat pertama dan rokaat kedua 5 kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah ,perlu diingat bahwa takbir yang dilakukan karena berdiri dari sujud tidak termasuk hitungan ini (jika imam lupa takbirnya atau hanya sekali saja bertakbir,karena hal tersebut Sunnah maka hukum sholatnya tetap Sah dan tidak perlu sujud Sahwi)

4. Membaca tasbih disela-sela takbir yang 7 dan 5.
Tasbih:
*Subhanalloh Walhamdulillahiwala ilaha illallohuwallohu Akbar*

5.Pada rokaat pertama membaca Surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an
(Bisa Surat Al-A’laa,Surat Qaaf,atau yang lainnya)

6.Pada Rokaat yang kedua membaca surat Al-Fatihah kemudian membaca surat dalam Al-Qur’an (bisa surat Al-Qamar ,Al-Ghasiyah dll)

7.Jika sebagai Imam maka Bacaan Al-Fatihah dan surat dibaca nyaring(Jahr)tetapi jika jadi makmum atau sendirian maka pelan-pelan saja suara bacaannya.

8.Setelah selesai Sholat Idul Fitri disunahkan untuk melaksanakan 2 Khutbah idul fitri,
A.Takbir yang dibaca khotib saat mulai khutbah pertama takbir 9 kali berturut-turut,pada khutbah yang kedua takbir 7 kali berturut-turut kemudian membaca Hamdalah,Sholawat,wasiat takwa,membaca salahsatu ayat dalam Al-Qur’an,juga doa untuk kebaikan.(baca syarat rukun khutbah)
B.Isi materi khutbah hendaknya mengenai hikmah puasa, zakat fitrah,anjuran sedekah,menyantuni anak yatim piatu,fakir miskin,saling memaafkan dan mohon perlindungan pada Alloh agar Covid 19 segera diangkat dari Indonesia dan dunia.
C.Hati-hati khutbah tidak boleh sembarangan,apalagi berisi caci-maki,hujatan,fitnah,hoax dan ajakan makar dll.

9.Bagi yang tidak melaksanakan khutbah setelah sholat idul fitri maka sholatnya tetap Sah karena khutbah Sholat Idul Fitri hukumnya Sunnah.

10.Pada saat pelaksanaan khutbah hendaknya tidak mengobrol,berpindah-pindah tempat duduk serta tidak bergerak yang berlebihan hingga mengurangi kekhusyu’an ibadah, juga bagi kaum perempuan untuk tidak membuka mukenanya terlebih dahulu sebelum khutbah selesai.

11. Bagi yang melaksanakan Sholat Idul Fitri di rumah baik secara berjamaah maupun sendirian jangan takut salah dan bingung karena agama Islam itu penuh kemudahan dan kasih sayang.

(disusun oleh Al-Faqir KH.Wahyul Afif Al-Ghafiqi
Pimpinan Al-Afifiyah Kota Bandung)