Selama 2019, Kota Tasikmalaya Juara Kaderisasi di GP Ansor Jabar

353

BANDUNG – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya menyematkan prestasinya sebagai juara dalam pelaksanaan kaderisasi selama tahun 2019.

Berdasarkan laporan yang dihimpun, PC yang dinakhodai oleh Gus Ricky Assegaf tersebut menorehkan catatan kaderisasi paling banyak di Jawa Barat sebanyak 67 kali selama 2019 ini, rinciannya adalah Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) sebanyak 60 kali, Diklatsar Banser 5 kali dan Dirosah Ula 1 kali.

Jumlah tersebut mengungguli cabang-cabang lain yang hanya berkisar dibawah 20 kali pelaksanaan kaderisasi. Seperti Karawang 15 kali, Garut 12 kali, Kabupaten Bandung Barat 12 kali, Subang 11 kali, Kab. Bogor 11 kali, Depok 7 kali, Indramayu 5 kali dan beberapa cabang lainnya di Jawa Barat.

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar mengapresiasi kepada cabang-cabang yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kaderisasi dibawah sayap organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama tersebut.

“Selamat bagi yang sudah menyelenggarakan kaderisasi, semoga dicatat sebagai amal baik sebagai pengorganisir kebaikan. Kepada para kader, selamat datang di keluarga besar Ansor dan Banser Jawa Barat. Mari belajar bersama, ikhtiar bersama dan tabarukkan bersama, inilah jalan khidmat kita yang semoga sampai pada do’a para Ulama dan syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ujar Deni, Selasa (31/12/2019).

Menurut Deni, dengan massifnya kaderisasi dibawah koordinasinya itu merupakan jawaban jika selama ini semakin banyak yang menghujat dan memfitnah, akan tetapi animo masyarakat semakin kuat untuk bergabung bersama GP Ansor.

“Karena sudah jelas, masuk di GP Ansor merupakan harapan ketersambungan sanad keagamaan hingga tersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Artinya, apa yang dianut oleh GP Ansor sebagai pengejawantahan dari nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan kita sebagai ummatnya, wajib hukumnya mengikuti jejak Rasulullah SAW,” ujarnya.

Deni menambahkan, masuk di GP Ansor bukan sekedar berorganisasi, tapi menggorganisir dan meleburkan serta mewakafkan seluruh potensi diri pada garis perjuangan Islam Ahlussunnah Waljama’ah Annahdliyah.

“Ber-Ansor adalah pengakuan diri bahwa kita berharap kebaikan dan keberkahan dalam rangka menggapai ridlo Allah swt melalui jalur NU,” jelasnya.

Dirinya juga mengajak kepada seluruh kader Ansor dan Banser di Jawa Barat untuk sama-sama berkhidmat kepada para Kyai dan  mempergunakan semua potensi, pemikiran, tenaga, harta bahkan nyawa untuk mencari keberkahan di jalan NU.

“Mari perkuat organisai dengan memperkuat kapasitas diri, mari cintai NKRI dengan meningkatkan khidmah di tempat kita berdiri. Jngan pernah lelah belajar dan mengaji, jangan pernah lelah melayani masyarakat, jangan layu karna cacian dan hujatan, jangan patah semangat karena makian dan bullyan, jadikan itu bahan bakar kita untuk makin serius berkhidmat, sebab tak ada jalan kebenaran yang mudah,” pungkasnya. (Ade Mahmudin)