Ribuan Penziarah Terus Banjiri Acara Haul Mama Sempur Plered Purwakarta
Peringatan hari wafatnya KH Tubagus Ahmad Bakri alias Mama Sempur yang jatuh pada Tanggal 27 Dzulqaidah digelar di komplek pemakaman ulama kharismatik tersebut, persis di samping lingkungan Pondok Pesantren Salafiah, Desa Sempur, Kecamatan Plered kabupaten Purwakarta Jabar.
Lebih dari dua atau tiga pekan terakhir sebelum hari-H, lokasi pemakaman Mama Sempur ini berubah menjadi lautan manusia.
Para peziarah yang datang ke makam ulama besar ini bukan hanya dari dalam daerah saja, melainkan hampir dari penjuru daerah Jawa Barat, bahkan dari luar Pulau Jawa. “Seperti dari Tasik, Bandung, Subang, Karawang, Cikampek, Cirebon, Indramayu, Cianjur dan daerah lainnya di Jawa Barat. Sementara luar Jawa Barat ada dari Banten, Jakarta dan luar Jawa seperti Makassar,”Ungkap Cep Haqie
Disadari atau tidak, kondisi ini merupakan sebuah hajatan besar bagi warga Purwakarta, khusunya warga masyarakat Plered. Peziarah yang rela berdatangan dari berbagai pelosok membuktikan KH Tubagus Ahmad Bakri atau Mama Sempur ini adalah ulama besar yang namanya dikenal di berbagai penjuru daerah luar Purwakarta.
Situasi yang sudah menjadi tradisi tahunan dan ditambah lagi haul tahun ini dan tahun yang akan datang di tambah haul pangersa KH. Rd Dadih Chaidir Malkan/Mama Dadih dan juga pangersa Kh. Tb. Muhammad Dudus salah satu putra mama sempur. Ungkap Ketua Ipnu Plered tersebut
“Cep Haqie mengungkapkan Konon acara haol ini dijadikan bulan penuh barokah apalagi tahun ini jatuh di bulan agustus dimana para penziarah dan para pedangan berburu mendapatkan barokah dari mbah sempur, haul mbah sempur yang ke-42 kurang lebih dan haul ke-3 tahun mama dadih ini terjadinya peningkatan kouta penziarah dan pedagang. Ungkap cicit dari mama sempur tersebut
“Walau pun haulan digelar satu hari, namun para berziarah selama dua hingga tiga minggu mulai ramai. Mau sampai kapan setiap digelar haulan ini, warga setempat kebingungan untuk memfasilitasi para peziarah yang datang khusunya menyediakan lahan parkir dan toilet, Ungkap Ridwan.
Menyusul, untuk haulan tahun ini jumlah pedagang yang datang dari berbagai daerah mengalami peningkatan. Untuk pedagang yang membuka lapak-lapak di ruas jalan raya, jumlahnya hampir 700 orang. Itu pedagang dari jawa barat maupun dari luar jawa barat seperti Sulawesi dan sumatra.
“Saya dari cianjur, memang ketika kami berjualan disini tidak begitu menguntungkan laba,akan tetapi jika kami dagang diluar setelah beres acara haulan mama sempur ini, kami sangat menguntungkan dari hasil jualan kami, alhamdulillah ini barokah dari guru kita, Ujar maman pedagang asal cianjur.
“Hari H dan tahlil akbar di acara haul mbah sempur ini biasa diadakan pada siang hari ba’da sholat dzuhur hari ahad akhir bulan Dzulqoidah/Hafit dan kebetulan untuk tahun ini pas jatuh tanggal 27 hapit/Dzulqo’dah” ungkap haqie