Radikalisme dan Terorisme Ancam NKRI, NU Siap Hadapi

93

Radikalisme dan Terorisme Ancam NKRI, NU Siap Hadapi

NU berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dengan menggelar seminar Menghadapi Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Gedong Hejo Sekretariat PCNU Kab. Garut Jalan KH. Hasan Arif. (14/10)

Kegiatan Seminar ini di hadiri oleh Mayjen TNI (purnawirawan) Aries Supiadin, KH. Sirojul Munir selaku ketua MUI Kab. Garut, KH. Aceng Abdul Mujib, M.Ag selaku wakil ketua PWNU Jawa Barat, KH. Rd. Mimin Muhyiddin selaku Rois Syuriah PCNU Kab. Garut, Pengurus Lembaga dan Banom NU.

Supiadin menilai Nahdatul Ulama (NU) cukup konsisten menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. ” Saya memandang sejak sejarah bangsa ini berdiri, NU ini sangat konsisten dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam menjaga Pancasila. Itu tercermin dari mars NU, siapa berani mengancam NKRI, maka akan berhadapan dengan massa NU, ” tuturnya.

Supiadin menilai seminar yang diselenggarakan oleh PCNU Garut sangat bagus, dan patut diapresiasi. ” Saya kira konsistensi NU ini harus diapresiasi. Makanya saya hadir ke sini untuk memberikan penjelasan bagaimana menghadapi ancaman terorisme. Oleh karena itu, saya berharap seluruh warga NU bisa menghadapi terorisme, ” kata Anggota DPR RI dari Partai Nasdem itu.

Selain itu, pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, Kecamatan Sukaresmi, KH. Aceng Abdul Mujib, mengatakan, terorisme itu bisa menghancurkan agama dan negara, karena aksi mereka senantiasa mengatasnamakan agama.” Terorisme itu bukan representasi dari umat Islam yang mengamalkan ajaran Islam. Tapi terorisme ini paham yang merusak dan membahayakan agama dan negara. Oleh karena itu, peserta seminar yang terdiri dari santri dan ulama ini, harus faham dan tahu cara mengatasi terorisme ini, ” ujar ajengan yang akrab disebut Ceng Mujib ini.

Aceng Mujib juga mengatakan, di Wilayah Garut ini banyak kelompok yang menganut faham islam radikal atau ajaran yang sama dengan faham komplotan teroris. Sehingga banyak teroris yang bersembunyi di Garut, karena merasa memiliki banyak kawan yang bisa melindungi. ” Harap diketahui, faham, ajaran teroris itu ciri-cirinya, yaitu mengkafirkan orang lain yang tidak sefaham dengan kelompoknya. Mereka menganggap pemerintahan kita ini togut, dan Pancasila itu murtad. Garut ini banyak sekali yang memiliki faham seperti itu. Bahkan di internal Pemda juga banyak yang memiliki keyakinan seperti itu. Maka jika bupatinya tidak respon terhadap permasalahan ini, bukan hanya akang menjadi sarang teroris, tapi juga akan dibom oleh mereka, ” imbuhnya.

Aceng Mujib mengaku setuju dengan lahirnya Perpu tentang ormas, dengan catatan implementasinya tidak membabi buta. ” Selama tidak membabi buta dan bukan didasari dendam, serta lebih selektif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, saya setuju. Bahkan undang-undang teroris harus segera diterbitkan untuk mengantisipasi berkembangnya faham radikal, ” pungkasnya.