Polri Jangan Hanya Reaktif, Tapi juga Harus Edukatif dalam Menangani Radikalisme

67

TASIKMALAYA,ansorjabar online – FGD Lanjutan Ansor Kota Tasik Menyikapi penomena akhir-akhir ini, dimana semakin maraknya tindakan radikalisme dan teror-teror yang mengatasnaakan agama, Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Tasikmalaya kembali menggelar Fokus Group Diskusi dengan tema “Memotret Upaya Polri dalam Penanganan Radikalisme di Kota Tasik” Senin (04/06) sore di Gedung PC NU Kota Tasikmalaya.

Pada kesepatan tersebut, diskusi menghadirikan 4 narasumber sekaligus, diantaranya Ketua PC GP Ansor Tasik, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Gus Mahrus, dan Shabat Atang.

Pada sesi pertama, menurut Ketua Ansor kota Tasik, upaya penanganan radikalisme yang dilakukan oleh Polri hanya sebatas reaktif, sehingga tidak mempunyai efek panjang, sehingga ada anggapan Polri hanya menunggu teroris nampak dan menggebuknya kemudian selesai.

Seharusnya ada konsolidasi dan edukasi kepada para masyarakat dan stakeholder aktif dalam upaya pencegahan dini.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Gus Mahrus dan Shabat Atang, menurut mereka, dalam hal penenganan radikalisme Polri juga harus berhubungan baik dengan syakeholder terutama NU yang selalu ada di garda terdepan dalam menjaga bumi Pertiwi. Karena, khususnya di Kota Tasik, dalam hal ini Polri memiliki sejarah yang kelam ketika tragedi “Tasik Kelabu”.

Maka dari itu Polri perlu bersinergis dengan berbagai pihak dalam menjalankan misinya menangani radikalisme yang ada.

Sedangkan menurut H. Agus Wahyudin, radiakalisme terbagi kedalam 2 yaitu radikalisme pikiran dan perbuatan. Sehingga, dalam menanggulangi radikalisme pikiran kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat, karena radikalisme pikiran berawal dari pemikiran pundamental yang berubah menjadi radikal, dan ketika pemikiran seseorang sudah menjadi radikal akan berkembang menjadi perbuatan.

Hal tersebutlah yang harus ditanggulangi Polri dalam memberantas radikalisme, terutama dalam hal pemikiran jangan sampai pemikiran seseorang yang fundamental berubah menjadi radikal., pungkasnya. (Jah)
Nahdoh.com