Perkuat Gerakan Basis Pesantren, Ansor Jabar Adakan Kaderisasi Khusus Untuk Kyai Muda

1288

Cianjur, (ansorjabar online)

Sejak lama, Pondok Pesantren merupakan elemen penting dalam mendorong terwujudnya perubahan sosial dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Walaupun peran dan kontribusi besar pesantren ini seringkali dinafikan untuk mendapat “penghargaan” selayaknya.

Sadar akan posisi penting ini, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat menyelenggarakan kaderisasi khusus atau dinamakan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Muadalah dengan sasaran utama para Kyai Muda Pondok Pesantren delegasi Cabang Ansor Se-Jawa Barat. Rencanya, kegiatan ini akan dilaksanakan pada Jum’at-Minggu (07-09/04/2017) di Pondok Pesantren Miftahul Muda Al-Musri, Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Menurut Kepala Madrasah Kaderisasi PW Ansor Jawa Barat Subhan Fahmi Abdurrahman, PKL muadalah merupakan kaderisasi yang dilaksanakan secara khusus dengan sasaran tertentu dalam rangka memperkuat organisasi. Dalam catatan panitia, yang sudah terdaftar akan mengikuti PKL Muadalah Kyai Muda ini tercatat sekitar 180-an peserta.

“PKL Muadalah ini semacam penyetaraan dengan sasaran tertentu. Ada PKL muadalah dengan sasaran alumni PMII dan IPNU yang telah lulus mengikuti jenjang kaderisasi tertinggi. Jadi tidak melewati fase PKD dulu. Untuk yang alumni PMII dan IPNU ini sudah berjalan dalam acara kaderisasi selama ini. Nah, sekarang kita menyasar para kyai atau ajengan  muda yang merupakan putra para Kyai NU atau yang memiliki majelis pengajian”, kata Fahmi.

Dari aspek materi dan metode yang disuguhkan dalam PKL Muadalah Kyai Muda ini terdapat pendalaman materi Aswaja dengan metode Bahtsul masail. Menurutnya, Outputnya dari  peserta PKL diharapkan menjadi instruktur materi Aswaja dalam kaderisasi di tingkatan cabang dan PAC, juga sebagai Juru Dakwah Aswaja yang andal di daerahnya masing-masing dalam membendung arus radikalisme agama.

“Ke depan dengan para kyai muda alumni PKL Muadalah ini organ-organ semi otonom Ansor seperti Banser dan Rijalul Ansor pada semua tingkatan akan lebih hidup dan kuat, baik dari sisi tradisi amaliyah maupun kajian keilmuannya dalam merespon masalah kekinian dengan Bahstul Masail”, imbuh Fahmi.

Menurut Ketua PW Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar, sengaja memilih Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Musri sebagai lokasi kaderisasi Kyai Muda ini karena pesantren al-Musri merupakan salahsatu pesantren tua dengan tradisi salafiyahnya yang masih kuat. Selain itu, pendiri Pesantren KH.Ahmad Faqih senantiasa mewajibkan para santri dan alumninya untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama (NU).

“Nah, PKL Muadalah disini (PP Miftahul Huda Al-Musri), kita tabarukan ke Mama Faqih dan Pondok Pesantren”, kata Deni. (Edi)