Pemerintah Umumkan 1 Syawal pada Ahad, 25 Juni

38
Jakarta, NU Online
Sidang isbat di Kementerian Agama yang diikuti oleh pemerintah dan sejumlah ormas Islam memutuskan bahwa 1 Syawal 1438 Hijriyah jatuh pada Ahad, 25 Juli 2017. Dengan demikian, Lebaran Idul Fitri jatuh pada esok hari.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menjelaskan peserta sidang menerima laporan dari enam saksi tersumpah yang melihat hilal yang berasal dari dua lokasi, yaitu di Kupang Nusa Tenggara Timur dan di Bukit Condrodipo Gresik Jawa Timur.
Lukman Hakim menjelaskan, pada Sabtu sore ini, posisi bulan sudah memenuhi kriteria untuk bisa dilihat atau imkanur rukyat. Ketinggian bulan pada 24 Juni ini adalah 3.88 derajat, elongasi atau jarak antara bulan dengan matahari sebesar 5.06 derajat dan umur bulan 8 jam 15 menit.
Kriteria tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh negara-negara ASEAN, yaitu minimal ketinggian hilal 2 derajat, elongasi 3 derajat dan umur bulan 8 jam.
Hadir dalam sidang isbat Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan Ali Taher, ketua komisi VIII DPR RI.
Di Gedung PBNU KH Said Aqii Siroj mengeluarkan ikhbar atau pemberitahuan hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyah NU dan mengumumkan bahwa Idul Fitri jatuh pada Ahad 25 Juni 2017 setelah tim Falakiyah NU melihat hilal dengan mata telanjang di beberapa tempat.
“Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al madzahibul arbaah, maka dengan ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan pemberitahuan bahwa awal bulan Syawwal 1438 H jatuh pada hari Ahad 25 Juni 2017 masehi.”
“Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawwal 1438 Hijriyah dengan penuh sukacita mohon maaf lahir dan batin,” tambahnya
Kiai Said juga menambahkan, semoga ibadah puasa kita dan rangkaian ibadah lainnya selama bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan semoga pula amaliyah bulan Ramadhan bisa berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.”. (Mukafi Niam)
Sumber : nu.or.id