Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung Masa Khidmat 2023-2024 resmi dilantik pada Minggu, 09 Juli 2023 di gedung PSBB MAN 2 Kab. Tasikmalaya.
Dengan tema “Seiring bertambahnya pengetahuan,Maka yang tumbuh adalah kebijaksanaan”, tema ini diambil berdasarkan hasil refleksi kritis pengurus Komisariat PMII Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung selama berproses dan juga hasil penelaahan terhadap realitas yang berkembang.
Dalam sambutannya Ketua Komisariat dan ketua Cabang PMII Kabupaten Tasikmalaya berpesan agar tiap-tiap kader PMII di kabupaten Tasikmalaya tetap selalu memupuk diri dengan Ilmu pengetahuan agar tetap dapat kritis terhadap realita yang berkembang di masyarakat, tetap berpihak pada kepentingan publik dan selalu menjadi yang terdepan dalam memperjuangkan keadilan.
Rangkaian terakhir dari kegiatan ini ditutup dengan Studium General dengan tema “Mahasiswa, PMII dan Polemik Demokrasi; Pemilu Serentak 2024” dengan menghadirkan narasumber dari KPU dan BAWASLU Kab. Tasikmalaya yang di bersamai Ketua Cabang PMII Kab. Tasikmalaya Sahabat Sidik Amin.
Pada acara pelantikan tersebut ketua komisariat UNIK Cipasung mengumumkan bahwa ada perubahan Nama Komisariat yang awalnya Komisariat IAIC (Institut Agama Islam Cipasung) berubah menjadi Komisariat UNIK Cipasung (Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung). Yang dalam perubahan tersebut itu didasari dengan penyesuaian nama perguruan tinggi yang berubah nama pada Bulan Januari 2023.
Studium General ini bersifat terbuka untuk mahasiswa pada umunya bukan hanya untuk kader PMII, dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus di lingkungan kabupaten dan kota Tasikmalaya, dalam Studium General narasumber dan peserta yang hadir bersama-sama melakukan analisa kritis terhadap kondisi Politik dan demokrasi di Indonesia sekaligus mencoba bersama-sama membangun kecerdasan politik di era post-truth agar dapat memfilter informasi yang berkembang di masyarakat dan lebih bijak dalam bersikap di tahun-tahun politik ini agar dapat mewujudkan politik bersih bebas dari pelanggaran-pelanggaran baik yang disadari maupun tidak disadari.
Dzikri Purwanto