Pelajar NU Tiga Kecamatan di Indramayu Bahas Keorganisasian

80

Pelajar NU Tiga Kecamatan di Indramayu Bahas Keorganisasian

Indramayu, Pengurus PAC IPNU dan IPPNU se-zona 2 Indramayu yang terdiri dari Kecamatan Kedokanbunder, Juntinyuat, dan Karangampel, Rabu (9/09) menggelar diskusi bersama di Kantor MWCNU Kecamatan Krangkeng, Indramayu. Diskusi membahas tentang keorganisasian dengan menghadirkan narasumber dari Pimpinan Pusat IPNU, Hasan Malawi.

Ketua PAC IPNU Krangkeng, Syaerurrozie menyampaikan, diskusi bersama itu sengaja digelar untuk merajut kebersamaan dalam menciptakan keharmonisan berorganisasi.

“Dengan diskusi bersama ini kita ingin membuka wawasan pijakan kepada pelajar-pelajar NU juga kepengurusan IPNU dan  IPPNU agar antarpengurus kecamatan saling bersinergi, bersatu dan saling menguatkan, sehingga tidak ada ego masing-masing pengurus karena tujuan kita adalah satu, yaitu untuk berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama,” ujar Syaerurrozie.

Sementara, Ketua PC IPNU Indramayu, Rizqy Fajarrrza menyampaikan, bahwa IPNU dan IPPNU harus mengisi pos-pos strategis agar kader-kader IPNU dan IPPNU tak dijadikan alat politik praktis.

“IPNU dan IPPNU harus bisa memperhatikan posisinya sebagai pengurus agar IPNU dan IPPNU tidak mati suri, karena IPNU dan IPPNU adalah jantungnya Nahdlatul Ulama. Dengan majunya IPNU dan IPPNU maka NU ke depan tidak akan terjadi kekosongan kader dan bahkan akan muncul kader yang sangat berkualitas. Sementara terkait diskusi bersama ini, sangat mengapresiasi, apalagi tema yang diangkat dan narasumber yang didatangkan adalah orang yang sangat berkompeten di bidangnya. Oleh karenanya kami berharap dari diskusi ini akan menghasilkan rekomendasi progresif untuk kemajuan seluruh pengurus IPNU dan IPPNU se-zona 2 Indramayu ini,” tegas Ketua IPNU Indramayu.

Narasumber diskusi dari PP IPNU, Hasan Malawi  memaparkan, bahwa IPNU dan IPPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah wal-Jama’ah, ternyata dalam perkembangannya mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh tuntutan situasi dan kondisi.

“Oleh karenanya menjadi kewajiban setiap warga IPNU dan IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, mengkajinya kemudian mencoba untuk mengantisipasinya. tentunya faktor historis sangat mendukung pula apabila warganya juga senantiasa merenunginya, mempelajari motivasi apa yang melatarbelakangi kelahirannya, dan bagaimana perkembangan organisasi ini dari masa ke masa. Karena dari segi historis pula kita akan mampu untuk menentukan langkah dan alternatif apa yang terbaik yang akan kita jadikan saran untuk terus menyebarluaskan IPNU dan IPPNU sekaligus wadah generasi muda NU untuk menyalurkan aspirasi sekaligus sebagai media dakwah,” ungkap Hasan Malawi.

Pewarta: Amin Hidayat
Editor: Iing Rohimin

Sumber : NU Online Jabar