PCINU Malaysia Resmikan Sanggar Belajar Setaraf SMP

88

Kuala Lumpur – PCINU Malaysia, pada Kamis kemarin (6/10), baru saja meresmikan dimulainya kegiatan belajar mengajar di sebuah sanggar belajar bertaraf SMP.

Bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur, pendirian lembaga yang bernama SBSMP (Sanggar Bimbingan SMP) An Nahdloh tersebut sesungguhnya sudah digagas para pengurus sejak beberapa bulan lalu.

Kelompok belajar ini sekarang sudah menerima total 23 pelajar yang terdiri dari 15 lelaki dan 8 perempuan. Kelompok ini sesungguhnya kepanjangan dari SB Sungai Mulia yang popular dengan sebutan SBSM.

“SBSM itu memang secara struktural di bawah Muslimat [NU Malaysia]. Adapun yang ini [SBSMP] berada di bawah Pertubuhan (PNUKS) PCINU Malaysia beserta seluruh badan otonomnya,” tutur Dra. Mimin Mintarsih, yang dilantik sebagai Pengelola SBSMP.

Sebagai Mundir Pondok An Nahdloh ditunjuk Ust Rizal Jamian, seorang guru sekolah menengah berasal dari Klang (Malaysia)

Adapun yang menjadi dewan pengajarnya adalah Ust Firus, Malaysia, yang khusus mengajar al-Quran; Ust Khoirul Umam, Madura, yang mengajar mata pelajaran SMP dan kelas membaca kitab. Termasuk juga Uhlusul Qomariyah, berasal dari Madura juga mengajar di SMP serta ikut menguruskan administrasi.

Dalam forum tersebut, hadir beberapa pejabat dan tokoh masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur. Di antaranya adalah Yoshi Iskandar, Perwakilan Pensosbud (Penerangan Sosial dan Budaya) dari KBRI Kuala Lumpur.

Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa pihak Kedutaan sangat mendukung pendirian SBSMP. Usaha tersebut, lanjutnya, patut diapresiasi karena sudah ikut membantu KBRI dalam usaha mencerdaskan bangsa.

Ia juga menyatakan bahwa KBRI akan terus berusaha memperkuat legalitas kegiatan belajar mengajar tersebut. Hal tersebut dianggap sangat mendesak agar tidak ada ketakutan pada orang-orang yang terlibat di dalamnya dengan pihak kepolisian Malaysia.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Friny Napasti, Kepala Sekolah SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur); Dadi Rosidi, Koordinator PNF (Pendidikan Non Formal) dan Sumarno dari Sarbumusi (Sarikat Buruh Muslimin Indonesia).

Termasuk datang juga perwakilan internal dari berbagai badan otonom dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama di Malaysia. Di antaranya adalah Rizal Jamian setia usaha Dari PNUKS (Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur Selangor); Rudy Mahfudh dari PCINU (Ketua Tanfidiyah); Nur Alamin dari GP Ansor Kuala Lumpur; dan Dian dari Fatayat NU Malaysia.

Ditanya tentang kendala yang sekarang sedang dihadapi, Mimin, sang koordinator pengelola, menyatakan bahwa dana masih menjadi permasalahan utama.

“Kami berusaha agar bisa segera dibangun asrama untuk pemondokan para santriwati. Kita juga menginginkan berdirinya koperasi dan dewan pertemuan,” kata Mimin Mintarsih. (Aziz/Mimin)