PAC GP Ansor Kecamatan Cileungsi : Gelar PKD

419

Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Cileungsi memandang pada era sekarang, Gerakan Pemuda (GP) Ansor dihadapkan pada wacana dan implementasi pemberdayaan potensi keswadayaan.

Sebagai implementasi dari Takdzhim dan Khidmat kepada Muassis Nahdhatul Ulama, kader dituntut untuk mempraktekkan sikap kemasyarakatan yang Tawasuth (moderat), Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang), dan I’tidal (konsisten) serta Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

“Oleh sebab itu, kader GP Ansor harus jeli dan pandai memahami kondisi kemasyarakatan,” ujar Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cileungsi, Angga Gunaefi kepada AnsorJabarOnline dalam acara Rapat Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Minggu (7/12/2019).

Menurut Angga, kelahiran dan perjuangan GP Ansor merupakan bagian tak terpisahkan dari cita-cita perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Oleh sebab itu, kader-kader GP Ansor dituntut akan keberdaannya untuk berperan aktif dan kritis dalam pembangunan nasional. Tujuannya, demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berperikemanusian dan bermartabat dengan mengisi kekaryaannya di segala lapisan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat berperadaban.

Pihaknya menyadari bahwa pembentukan masyarakat berperadaban haruslah dimulai bertahap dari individu, keluarga, komunitas hingga bangsa.

“GP Ansor perlu merealisasikan berbagai program yang diarahkan untuk mendukung eksistensi dan mengkhidmatkan diri di tengah perubahan transisional demokrasi di Indonesia, baik dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara,” ujar alumni Universitas Indraprasta itu.

Senada dengan Dhamiri Ahmad Ghazali, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bogor bahwa pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor tersebut telah membawa hasil yang menggembirakan. Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. “Sejak era kepemimpinan Kiai Abdullah (Ketua PC sebelumnya) Kaderisasi sangat gencar dilakukan, sehingga kami akan meneruskan apa yang sudah ditanam dengan sangat baik di kepengurusan sebelumnya.”

Seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan kian cepatnya perubahan kehidupan yang terjadi, GP Ansor tentu saja juga turut menjaga perubahan itu. Harapannya dapat berjalan dinamis dan konstruktif melalui aksi-aksi dan pengayaan wacana yang tidak terperangkap ke dalam anarkisme dan ekstrimitas di luar gerakan Ansor.

“Atas dasar beberapa hal di atas, kami tergerak untuk kembali mengaktifkan gerakan dengan syarat doktrin ke-NU-an dan Ke-Aswaja-an yang kuat. Hal tersebut pula yang mendasari kami untuk menggelar PKD dalam mengaktifkan kegiatan-kegiatan yang bersifat amaliyah seperti Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor,” sambungnya lagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun AnsorJabarOnline “Revitalisasi Gerakan Menuju Optimalisasi Kader dan Kemandirian Organisasi” dipilih menjadi tema PKD kali ini. Bertempat di Pondok Pesantren Al-Isti’anah, puluhan pemuda dari berbagai Kecamatan nantinya akan dicecar materi pengukuhan doktrin Ajaran Aswaja ala NU sebagai penguatan kader. (azizian)