LPPNU dan HKTI: Petani Terzalimi Karena Pupuk Bersubsidi di Jawa Barat Langka.

141

LPPNU dan HKTI: Petani Terzalimi Karena Pupuk Bersubsidi di Jawa Barat Langka.

 

Bandung, Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Jawa Barat dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengajak ormas-ormas pertanian di Jawa Barat untuk berjihad membela para petani yang saat ini tengah terzalimi.

 

Ketua LPPNU Jawa Barat Dr. Johar Arifin mengatakan situasi pertanian Jawa Barat saat ini terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi untuk para petani di hampir setiap kabupaten di Jawa Barat. Padahal saat ini mereka sangat membutuhkannya karena memasuki musim tanam.

 

Padahal, menurut Johar, pemerintah sudah memberikan anggaran untuk para petani tiap tahun, termasuk tahun ini dan jumlahnya cukup besar.

 

“Apa penyebabnya? Kemungkinan besar ada dua, pertama dikorupsi di tingkat BUMN, sudah ada uangnya, tapi dibajak mavia. Kemudian, kedua bisa jadi pupuk itu sudah ada tapi sebelum beredar di masyarakat, ada pihak yang menimbun,” katanya di kantor PWNU Jawa Barat, Sabtu (10/10).

 

Sementara Ketua HKTI Jawa Barat Nu’man Abdul Hakim merinci, alokasi anggaran pupuk bersubsidi tahun ini adalah Rp26,3 triliun untuk 7,94 juta ton pupuk dengan area 7,1 juta hektar pertanian.

 

Pupuk bersubsidi itu, kata Nu’man, terdiri dari pertama, untuk urea 3,27 juta ton atau Rp11,34 triliun. Kedua, Sp36 500 ribu ton atau 1,65 triliun. Ketiga, pupuk jenis ZA 750 ribu ton atau Rp 1,34 trilin. Keempat, NPK 2,7 juta ton atau Rp 11,12 triliun. Kelimat pupuk organik, Rp1,14 triliun.

 

Sementara luar tanah pertanian sawah dan hortikultura menurut kementerian ATR 7, 46 juta hektar. Jadi, petani seharusnya 95 persen mendapatkan mendapatkan pupuk bersubsidi. Sisanya untuk pertanian komersial yang tidak boleh mendapatkan pupuk bersubsidi.

 

“Namun faktanya di lapangan ternyata data itu terbalik, 95 persen tidak mendapatkannya. Ini sangat bermasalah. Kita harus berjihad dalam pertanian,” tegas mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini.

 

Oleh karena itu, HKTI dan LPPNU mengajak ormas pertanian untuk membentuk Satgas Gabungan Pemantau Distribusi Pupuk Bersubsidi di Jawa Barat. Tugasnya untuk memantau pupuk bersubsidi di daerah masing-masing.

 

“Satgas ini kerjanya mamantau, di tingkatannya masing-masing, apabila ada yang menimbun, laporkan ke berwajib,” pungkasnya.

 

Dilansir dari situs resmi jabar.nu.or.id

Pewarta: Abdullah Alawi

Sumber : NU Online Jabar.