Lakpesdam NU Indramayu : Pemprov Jabar Harus Hadir Atasi Anjloknya Harga Gabah

179

Lakpesdam NU Indramayu : Pemprov Jabar Harus Hadir Atasi Anjloknya Harga Gabah

(Indramayu ) – Panen raya padi di tengah pandemi covid-19 berdampak bagi para petani di Wilayah Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Pasalnya walaupun hasil melimpah namun harga gabah kering milik para petani diwilayah setempat anjlok.

Salah seorang petani di Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu, Ahmad Zaenudin Qori mengatakan, sebelum pandemi yang menjadi masalah adalah pupuk, air dan hama. Namun setelah pandemi covid-19 harga anjlok dari harga sebelumnya.

” Bagi kami para petani, masalah pupuk, kekurangan air, hama dan padi rebah sudah biasa bagi kami. Tetapi setelah adanya Corona ini harga turun drastis awalnya Rp.5300 per kilo, lalu menjadi Rp. 4700 dan sekarang menjadi Rp. 4300 per kilo. ” kata pria yang akrab disapa Qori saat ditemui. Rabu (06/05).

Meskipun harga turun, mau tak mau dirinya harus menjual padi untuk menutupi modal dan mencukup kebutuhannya sehari-hari di tengah pandemi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu, Zam Zami, S.H, M.Ag berharap Pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat kebijakan yang berpihak kepada Petani.

” Pemerintah Provinsi Jawa Barat kan menggulirkan bantuan sosial yang salah satunya berupa sembako untuk 1,6 jt penerima x 10 kg x 3 bulan, kurang lebih membutuhkan 48 ribu ton, harusnya ini mampu menyerap beras lokal khususnya di daerah Jawa Barat. ” harapnya.

Zam zami juga menambahkan minimal itu akan membuat para petani tersenyum, dapat mencukupi kebutuhan hidupnya selama pandemi dan menguatkan semangat para petani lokal dalam memproduksi padi pada musim berikutnya.