Kiai Said Ungkap 3 Faktor Penyebab Maraknya Ideologi Radikal

489
Jakarta, NU Online
Akhir-akhir ini ideologi radikal berkembang pesat di Indonesia. Wajah Islam Indonesia yang yang memiliki karakteristik damai dan sejuk seakan tertutupi oleh sekelompok umat Islam yang mengusung paham Islam yang kaku dan radikal.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menjelaskan ada tiga faktor yang menyenyebabkan ideologi radikal tumbuh subur di Indonesia.
Pertama, dangkalnya pemahaman terhadap Islam atau membaca literatur keagamaan secara literal. Kiai Said menuturkan, kelompok garis keras mampu merubah mereka menjadi seorang teroris dengan menanamkan doktrin keagamaan yang literal tersebut.
“Mati dengan digantung atau ditembak adalah apa yang mereka inginkan karena mereka berpikir itu akan menghantarkan mereka ke surga,” jelas Kiai Said saat memberikan kuliah umum yang diselenggarakan oleh S. Rajaratnam School of International Studies (RSiS) NTU di Sheraton Towers Singapore, Singapura, Senin (13/3).
Kedua, kemiskinan. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu mengatakan, ada jarak yang menganga antara yang kaya dan yang miskin.
“Di Indonesia, ada lima puluh konglomerat yang beretnis Tionghoa. Hanya delapan orang yang berasal dari muslim pribumi,” terang penulis buku Tasawuf sebagai Kritik Sosial itu.
Ia mengaku, banyak warga NU yang miskin. Namun ia menjamin mereka tidak akan menjadi teroris. “Karena saya bisa mengatur mereka. Mereka loyal kepada kepemimpinan NU,” tegasnya.
Dan yang ketiga, kurangnya pendidikan. Kiai Said mengatakan, pemimpin-pemimpin NU terus berupaya untuk menjaga dan berusaha untuk menyediakan pendidikan yang cukup, kesehatan, dan dukungan finansial untuk Nahdliyin.
Acara kuliah umum tersebut dihadiri juga oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya dan juga Direktur S. Rajaratnam School of International Studies (RSiS) NTU. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)
Sumber : NU Online