Ketua ANSOR Tegaskan Tidak Ada Kader ANSOR BANSER Abal-abal

339

Ketua ANSOR Tegaskan Tidak Ada Kader ANSOR BANSER Abal-abal

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tasikmalaya menggelar Diklat Terpadu Dasar (DIKLATSAR) dan Pendidikan Kepemimpinan Dasar ( PKD )se- Kabupaten Tasikmalaya di Pondok Pesantren Darussalam Rajapolah Tasikmalaya pada 4-6 Oktober 2019.
PKD Ansor dan Diklatsar Banser/Denwatser yang melibatkan 470 peserta se-Kabupaten Tasikmalaya tersebut dibuka dengan upacara yang dihadiri oleh ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH. Atam Rustam, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Wakapolres Tasikmalaya Kota, perwakilan Dandim 0612 Tasikmalaya, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya serta unsure Muspika Kecamatan Rajapolah.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim, S.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa PKD Ansor dan Diklatsar Banser/Denwatser ini bertujuan untuk mencetak penerus, pejuang dan penjaga Ulama serta Negara Kesatuan Republic Indonesia.
“Selamat datang saya ucapkan kepada sahabat-sahabat calon peserta Diklatsar Ansor Banser dan Detwanser Kabupaten Tasikmalaya. Sahabat-sahabat sekalian hari ini hadir disini mari kita niatkan bersama bahwa kita akan menjadi Ansor dan Banser karena semata-mata kita ingin meneruskan perjuangan para ulama, bahwa kita semata-mata ingin menjaga dan mengawal para ulama, juga menjaga warisan para ulama, warisan para ulama tersebut adalah Negara Kesatuan Republic Indonesia” ujar Asep dalam sambutan.
Asep juga menegaskan bahwa Ansor dan Banser siap mengorbankan apapun demi membela Aswaja dan NKRI.
“Jika hari ini ada yang mempertanyakan NKRI, bahkan banyak yang mempertanyaan tentang ahlusunnah waljamaah, maka kehadiran sahabat-sahabat disini menegaskan bahwa kita semua akan siap mengorbankan apapun demi membela Aswaja dan NKRI” kata Asep menambahkan.
Selain itu Asep juga menjelaskan kegiatan PKD Ansor dan Diklatsar Banser/Denwatser ini juga menegaskan bahwa setiap anggota dan kader Ansor/Banser selalu melalui jenjang kaderisasi yang jelas.
“Kehadiran sahabat-sahabat disini menegaskan bahwa di Nahdlatul Ulama dan di Gerakan Pemuda Ansor tidak akan ada kader abal-abal, semua melewati proses pelatihan, semua melewati proses rekrutmen, tidak akan ada di Tasikmalaya orang yang tiba-tiba memakai jaket banser, tiba-tiba memakai baju ansor, tidak akan pernah ada. Di Tasimalaya khususnya di Indonesia pada umumnya semua yang memakai jaket banser dan baju ansorsaya pastikan pernah mengikuti PKD dan Diklatsar” pungkasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Rajapolah Tasikmalaya mengatakan dalam sambutannya bahwa Kegiatan PKD Ansor dan Diklatsar Banser/Denwatser merupakan sebuah kesadaran untuk mendidik kader-kader muslim yang bukan hanya sekedar patriotic tapi juga kader yang energik dalam memperjuangkan akidah ahlu sunnah waljamaah.
“Merupakan sebuah kebanggaan dan kesempatan yang sangat berharga ketika Pondok Pesantren ini dijadikan lokasi PKD Ansor dan Diklatsar Banser/Denwatser. Ahlan wasahlan bikuduwikum ilal ma’had, bagi kami keuntungan besar ketika sahabat-sahabat ansoe/banser ini ada di pondok pesantren ini, kami turut mengambil untung dari pendidikan-pendidikan diklat yang dilaksanakan disini terutama bagi santri-santri kami, paling tidak santri kami juga ikut merlihat dan menyaksikan bahwa ini lho kader Nahdlatul Ulama yang pimpinan pusatnya disebut PBNU yang disebutkan oleh mbah Maimun bahwa PBNU ini jadi garda terdepan untuk bangsa ini” pungkasnya.
Penulis: Budi