Kasatkoryon Banser Cililin Teladan yang Terekam Kamera
Bukan Banser namanya kalau tidak serbaguna dan serba bisa. Sebagaimana yang senantiasa diamanatkan Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidari disetiap kaderisasi.
“Ansor dan Banser dididik untuk bermanfaat bagi sesama. Dilihat atau tidak, diapresiasi atau tidak. Sejatinya kita berharap ridho Allah swt.,” pesannya.
Seperti yang terlihat diacara Haol KH Zainul Akhyar, Rois Syuriah pertama PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung Barat bertempat di Pesantren Babussalam, Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, Senin 6 Juli 2020.
Tampak Anggota Banser berseragam lengkap, membersihkan kuku seorang anak.
Seperti tampak dalam poto yang tersebar di grup whatsapp. Seorang anak kecil sekira umur 10 tahunan, berbaju lusuh. Menurut informasi yang beredar, Anak tersebut berkebutuhan khusus.
Banser yang, dengan telalaten memotong dan membersihkan kuku anak tersebut ternyata Kasatkoryon Banser Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat yang ikut serta ngepam acara Haol tersebut.
“Ndan Lalan namanya, sehari hari dipanggil Mustang,” kata Anggota Banser lain yang juga ngepam diacara tersebut.
Disadari atau tidak, banyak dari kita yang masih acuh tak acuh dengan apa yang terjadi disekeliling kita. Apalagi menyangkut anak berkebutuhan khusus. Tidak jarang, justru mereka menjadi sasaran bullying.
Apa yang dilakukan kader Banser di Kecamatan Cililitan tersebut, diapresiasi oleh Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Jawa Barat Yudi Nurcahyadi.
Yudi mengaku dirinya haru dengan apa yang dilihat olehnya melalu poto yang tersebar itu.
“Hal seperti ini lah yang selalu menjadi energi bagi kami khususnya untuk senantiasa berkhidmat bagi organisasi,” sebut Yudi.
Yudi mengibaratkan hal tersebut seperti halnya seorang suami yang lelah seharian bekerja mencari nafkah, anak dan istrinya menyambut dengan sambutan hangat dan senyuman sumingrah. Seketika hilang sudah segala rasa lelah dan capek.
Yudi mengakui, menjadi kader Banser kini memiliki tantangan yang tidak sedikit. Bulliyan, cibiran bahkan fitnah adalah pemandangan sehari hari. Baik itu di media sosial ataupun yang lainnya.
“Namun, saya selalu yakin bahwa kader Banser tidak akan surut akan hal tersebut. Doa para kiayi senantiasa menjadi obat mujarab. Serta keyakinan akan halnya apa yang sudah didawuhkan Hadratus Syaikh Hasyim As’yari,” kata Yudi.