Kapolri Ke Tasikmalaya, Sampaikan Indonesia Dalam Gelombang Perpecahan

199

TASIKMALAYA,- Pasca ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta “non aktif” Basuki Tjahya Purnama, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian terus melakukan silaturahmi ke berbagai daerah.

Salah satunya pada Selasa (22/11/2016), ia ke Kota Tasikmalaya mengikuti Istigotsah dan Do’a Keselamatan Bangsa di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jalan KH Zainal Mustofa.

Sebelum Istigotsah dimulai, Mantan Kepala BPNPT itu menyampaikan bahwa Indonesia hari ini sedang menghadapi gelombang perpecahan. Tidak jeli menangkap peristiwa, bisa memicu perpecahan sesama bangsa.

“Untuk itu kebersamaan dan kesatuan bangsa dari berbagai elemen masyarakat harus diperkuat kembali. Terutama kebersamaan TNI, Polri, Ulama dan Santri,” kata Tito.

Menurut Tito, sejarah mencatat penjajahan terusir dari Bumi Nusantara berkat kebersamaan. TNI, Polri, Ulama dan Santri saling bahu membahu menjaga keutuhan NKRI.

“Nah, Indonesia saat ini tengah memasuki babak baru. Era dunia maya. Banyak postingan yang bernada provokasi berseliweran di media sosial. Mulai dari facebook, instagram, twitter dan media sosial lainnya. Jika dibiarkan, kata Tito, bisa memicu perpecahan antar sesama bangsa,” ujarnya.

Maka, kata Tito, kebersamaan menjaga NKRI dari perpecahan suatu kewajiban untuk dipertahankan.

Ketua PC GP Ansor Kota Tasikmalaya, Ricky Assegaf yang saat itu hadir mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan Kapolri benar adanya. Indonesia sedang dalam bahaya perpecahan pasca aksi 411 dan ditersangkakannya Gubernur DKI Non Aktif, Ahok.

Ansor, ucap Ricky, senantiasa bersama TNI, Polri, Ulama dan Santri mengawal NKRI dari perpecahan karena sudah nyata cintah tanah air sebagaian dari Iman.

“Ya sudah mulai ramai lagi akan ada aksi lanjutan 2 Desember. Kita lihat perkembangannya saja. Kalau NKRI dikoyak, Ansor Banser siap paling depan melawan pemecah belah bangsa,” ujarnya. (jn)