Kader Ansor Cimekar Rintis Bank Sampah Solusi Lingkungan dan Ekonomi Kreatif

98

Berawal dari keprihatinan Masyarakat dan Tokoh-tokoh warga Kampung Pasantren atas semakin buruknya kondisi lingkungan diakibatkan rendahnya kepedulian warga dalam menangani sampah maka lahirlah KAPPSA (Komunitas Kampung Pasantren Peduli Sampah).

Sebelumnya sampah-sampah banyak bertebaran di kebun, sungai bahkan jalan-jalan warga kini mulai teratasi, walaupun mungkin belum masuk kepada solusi terbaik tapi setidaknya masalah sampah sudah mulai tertangani.

Kappsa terbentuk hasil dari musyawarah warga sekitar 5 tahun yang lalu tepatnya tanggal 3 September 2018. Sebelumnya Kappsa hanya menangani sampah dari warga RW 17 namun seiring berjalannya waktu banyak di luar RW 17 banyak yang ikut program Kappsa.

Sampah yang dihasilkan warga kurang lebih 8 ton perbulan dari sekitar 450KK. Sampah yang di angkut ke Rumah Kappsa kemudian dipilah antara organik dan anorganik, yang tidak memiliki nilai ekonomi dibakar sampai menjadi residu (abu), yang bernilai ekonomi dipilah untuk dijual dan sampah organik rumah tangga dipakai pakan untuk Maggot.

Bukan tanpa perjuangan yang panjang sampai akhirnya Kappsa diakui warga menjadi solusi, ketika awal-awal berdiri sebagian warga ada yang tidak peduli, namun seiring waktu dan mulai berkembangnya Kappsa masyarakat sangat mendukung kegiatan ini.

Telah banyak prestasi yang dilahirkan Kappsa dalam bidang lingkungan, mulai dari mewakili Desa dan Kecamatan dalam ajang lomba lingkungan dan pengelolaan sampah di Kabupaten. Kesuksesan Kappsa ini pastinya tidak lepas dari para pengurus Kappsa.

Kappsa dikelola oleh warga, dan yang aktif terlibat langsung dalam struktur rumah Kappsa berjumlah 10 orang. Peran ketua Kappsa dalam menjalin hubungan dengan pihak Pemerintah dan Swasta sangatlah aktif, menjalin kerjasama baik program sosialisasi, edukasi sampai mengembangkan fasilitas Kappsa

Ketua Kappsa yang juga merupakan Kader Ansor Ranting Cimekar patut menjadi contoh. Di temui di rumah Kappsa, Dawam Multazam mengungkapkan “ini adalah amanah warga bagi kami pengurus Kappsa, Kappsa ini tidaklah mulus begitu saja, banyak halangan dan rintangan, namun atas dorongan semua elemen Alhamdulillah Kappsa sedikitnya telah menjadi solusi bagi permasalahan sampah di daerah ini.”

Dawam Multazam selain aktif di Kappsa di Ansor pun telah mengikuti pendidikan kader dari mulai PKD dan PKL, Dawam mengungkapkan “Menjadi Ketua Kappsa ini adalah bagian dari sebagian Khidmah saya di Ansor dan Nahdlatul Ulama untuk melayani masyarakat dan ikut mengatasi permasalahan lingkungan dan menjadi kader yang menjalankan amanat sebagai warga Nahdliyyin.”

Diantara kerjasama yang telah dibangun selain dengan Pemerintahan Kappsa telah menjalin kerjasama dengan PT PLN Enjiniring dan Universitas Sanggabuana baik program pembangunan fasilitas atau sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, selain itu pendampingan PT PLN dan Universitas Sanggabuana berkomitmen terus mendampingi Kappsa untuk lebih maju dan berkembang.

Program kerjasama ini tentulah sangat positif, selain dari membangun kesadaran masyarakat akan sampah yakni dapat membantu pemerintah daerah (Pemda) dalam mengurangi volume sampah serta merubah cara pandang dan prilaku masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan serta mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Semoga kerjasama PT PLN Enjiniring, Universitas Sanggabuana dan Kappsa menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan diantaranya Sampah, dan melahirkan gerakan ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar dan Dawam menjadi contoh diantara Kader Ansor yang bermamfaat untuk lingkungan dan masyarakat.

Nasihin