Jaga Kebhinekaan Kewajiban Umat Muslim Indonesia

304

INDRAMAYU – Pimpinan ranting Ansor, Majelis Dzikir Rijalul Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-kecamatan Sindang dilantik Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Indramayu, Minggu (22/1).

Ketua PC GP Ansor Indramayu, Miftahul Fatah menuturkan, menjaga kebinekaan adalah tugas semua ummat muslim di Indonesia, tidak bisa dipungkirinya bahwa di Negara Indonesia saat ini terdapat dua hal yang harus diluruskan.

Pertama adalah, munculnya gerakan yang ingin menegakan akidah dan identitas keislaman, akan tetapi tidak mengindahkan toleransi maupun kebhinekaan bangsa. “Kedua ialah, gerakan yang ingin menunjukan toleransi dan kebhinekaan dengan mengabaikan aqidah dan idenditas keagamaan,” kata dia.

Keduanya menurut Miftah berbahaya terhadap keberadaaan umat Islam di Indonesia dan keutuhan NKRI. Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama  (NU) dengan sikap Wasathiyah (toleran) harus bisa memosisikan diri diantara kedua model gerakan diatas.

“Tugas Ansor disemua sector termasuk ranting harus memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hidup berbangsa dan bernegara dengan menghormati keaneka ragaman suku, budaya, adat dan yang lainya.” jelasnya.

Dengan dilantiknya Ranting se-Kecamatan Sindang, majelis dzikir serta Banser tersebut, pihaknya merasa sangat bangga, pasalnya belum genap setengah tahun dilantiknya PAC Sindang, hari ini sudah mampu membentuk kepengurusan tingkat ranting.

“Ini sebagai bukti nyata bahwa PC GP Ansor Indramayu setia menjaga perjuangan Ulama NU dalam memerdekaan bangsa Indonesia, maka kami harus menjaganya,” tegasnya.

Ditambahkan, bukan hanya itu,  kedepanya tentu akan banyak kaderisasi-kaderisasi yang terus dilakukan oleh PC GP Ansor Indramayu, sehingga masifnya kuantitas, kualitas, hingga kretifitas.

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sindang Abdul Aziz menuturkan, dilantiknya seluruh jajaran pengurus Ranting PAC GP Ansor Kecamatan Sindang merupakan buah dari kerja keras organisasi secara kolektif kolegial.

“Kaderisasi dan pendistribusian kader terus dilakukan, agar terciptanya masyarakat yang menjunjung Agama Islam namun tetap memegang toleransi dan kebhinekaan,” ucapnya. (sauqi)