Ini Pengakuan Terduga Penghinaan Pada Gus Mus, Pak Qurais dan Mbah Maimoen

3863

Cipongkor, (Ansorjabar Online)

Setelah komentarnya yang mengatakan Kiai Su’u atas postingan Ketua PAC Ansor Sindangkerta  Dida  Maulana perihal pertemuan Gus Mus, KH. Qurais Shihab dan Kiai Maimoen Zubair menimbulkan tanggapan keras dari kader-kader Ansor Bandung barat, pelaku yang bernama Mulyana Ben Yahya akhirnya mengakui kesalahannya.

Dihadapan tokoh NU Bandung Barat yaitu KH. Hilman Farid dan dan KH. Cecep al-Ghuroba, Mulyana menyampaikan permohonan maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali.

Menurut Dida, dalam pengakuannya Mulyana merasa kecewa dengan sejumlah pernyataan kontroversial KH. Qurais Shihab yang mengatakan bahwa Nabi tidak dijamin masuk syurga dan perempuan boleh tidak berjilbab.

“Dengan terbata-bata dia mengakui kesalahannya. Kita tidak ingin prilaku yang bersangkutan menimbulkan kesalahpahaman yang berkelanjutan dengan kader Ansor. Saya ajak untuk bersilaturahmi kepada orang tua untuk diberikan pengarahan”, kata ketua PAC Sindangkerta Dida Maulana.

Tindakannya dengan mengajak silaturahmi kepada para ulama, menurut Dida, agar menjadi pelajaran bahwa ujaran kebencian apalagi penghinaan tanpa melalui proses tabayun akan menimbulkan resiko besar bagi pelakunya.

“Pertama, agar tidak menimbulkan gejolak diantara kader Ansor. Kedua, untuk memberikan pelajaran kepada yang bersangkutan untuk berhati-hati dalam bersikap terutama akhlaq kepada ulama. Sebab desakan untuk dilimpahkan kepada proses hukum dari sahabat-sahabat juga tinggi. Kasian lah kalau diproses hukum, karena yang bersangkutan punya tanggungan keluarga”, ujarnya.

Dihadapan kiai Hilman dan Kiai Al-Ghuroba, Mulyana membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang kembali sikapnya demikian dan menyampaikan permohonan maafnya.

Oleh kedua Tokoh NU itu, Mulyana diberikan pengarahan agar jika ada hal yang tidak dimengerti lebih baik melakukan proses tabayun dan tidak mudah mengumbarnya melalui media sosial, sebab hal demikian dapat beresiko besar.

“Jika hal itu terulang kembali, tak segan akan kita proses secara hukum”, tegas Dida.

Bagi Dida, Mulyana sebenarnya sudah lama dikenal. Bahkan profesi yang dijalaninya saat ini sebagai pendidik disatu Madrasah jalannya dititipkan oleh Dida. Ia menyayangkan Mulyana bersikap seperti itu.

“Mudah-mudahan jadi pelajaran. Bukan hanya bagi Mulyana, tapi bagi siapa pun yang bersikap tidak sopan kepada ulama, harus siap berhadapan dengan kader Ansor”, pungkasnya.  (Rus).