Belum lama terbentuk, Gugus Tugas Penanggulangan Dampak Covid-19 GP Ansor Kota Bandung langsung berkolaborasi dengan Polrestabes Bandung. Kolaborasi itu terwujud dalam program Istighosah dan Doa Bersama Polrestabes Bandung bersama Ulama.
Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Dampak Covid-19 GP Ansor Kota Bandung, Abdul Basith menyampaikan jika terbentuknya tim gugus tugas ini sebagai bentuk hadirnya Ansor Kota Bandung dalam masalah besar yang kini dihadapi Indonesia dan hampi semua negara di dunia.
“Ansor Kota Bandung selalu hadir dalam setiap masalah bangsa. Gerakan kita mulai dengan istighosah dan doa bersama, sebagai upaya batiniah kita agar terbebas dari Virus Corona,” kata Basith.
Selanjutnya, Gugus Tugas Covid-19 Ansor Kota Bandung akan fokus pada penanggulangan dampak. “Kami akan fokus untuk membantu masyarakat yang terdampak. Mereka yang kehilangan pekerjaan gara-gara covid, dan mereka yang membutuhkan. Tidak akan ke upaya medis, karena tidak punya kompetensi, dan khawatir malah berbahaya,” tegas Basith.
Dalam sambutannya, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, S.I.K, M.H. menyampaikan jika berbagai upaya secara fisik sudah dilakukan, mulai dari social distancing, physical distancing, menghimbau masyarakat, hingga penyemprotan disinfektan. Untuk itu, doa bersama yang digelar secara online ini, sebagai upaya melengkapi berbagai upaya yang sudah dilakukan.
“Secara syareat sudah kita lakukan. Untuk itu kita lengkapi dengan doa. Kita gunakan cara online, karena tidak memungkinkan pertemuan langsung. Agar wabah ini segera selesai dan pergi dari negeri tercinta ini,” katanya.
Sementara Pimpinan Pon Pes Universal Cibiru, Dr. KH. Tatang Astarudin, MH. yang meimpin doa dan istighosah, dalam tausiahnya menyampaikan jika dalam menghadapi musibah pandemik Corona (covid-19) harus penuh keimanan, karena setiap peristiwa apapun yang terjadi sudah ditetapkan dan dengan ijin Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 51 dan At-Taghabun ayat 11.
“Musibah pandemik Corona yang melanda dunia saat ini, benar-benar menguji keimanan kita, maka yakinlah bahwa setiap peristiwa, kejadian, dan takdir Allah pasti mengandung banyak pelajaran dan hikmah di kemudian hari, dan yakinlah bahwa kasih sayang dan rahmat Allah Swt jauh lebih besar dari murka-Nya, sebagaimana ditegaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari: kasih sayangKu mengalahkan murkaKu,” ujar Kyai yang juga Dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kyai Tatang menambahkan, bukan berarti kita harus pasrah tidak melakukan apa-apa. Selain sabar dan pasrah tawakal kepada Allah SWT, kita dituntut untuk ikhtiar maksimal. Salah satu bentuk ikhtiar kita adalah mengikuti arahan dari pemerintah dan pihak berwenang terkait dengan protokol pencegahan dan penanganan penyebaran virus Corona, misalnya melakukan physical distancing, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memperkuat daya tahan (imunitas) tubuh.