Greg Fealy Ungkap Kecenderungan Paham Keagamaan karena Pengaruh Medsos 

247

Jakarta, NU Online Arus informasi melalui media sosial (medsos) seolah makin tak terbendung. Hal ini terbukti ketika seseorang mendapatkan sebuah informasi, langsung dibagikan tanpa harus dikonfirmasi terlebih dahulu dan dicek kebenarannya, terutama terkait dengan persoalan keagamaan sehingga turut membentuk pemahamannya soal agama.

Kenyataan tersebut muncul dalam kegiatan Tadarus Islam Nusantara yang digelar Pascasarjana STAINU Jakarta, Jumat (9/12) malam yang diisi Asociate Profesor Australian National University (ANU) Greg Fealy sebagai narasumber utama.

Fealy yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini tidak memungkiri bahwa kenyataan tersebut turut memberikan pemahaman dan gerak keagamaan seseorang seperti yang terjadi dalam fenomena aksi 212.  Greg mengaku telah mengikuti aksi tersebut dengan turun ke lapangan dan mencoba memberikan pertanyaan substansial kepada beberapa peserta aksi.

Menurut penelitian yang dilakukannya itu, substansi dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok tidak dipahami oleh mereka. Sebab mereka hanya mengetahuinya lewat media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Twitter, dan lain-lain yang viral dibagikan oleh sesama teman.

“Sumber utama saat ini adalah Sosmed dan sumber online. Saya sendiri ikut dalam aksi 212. Saya banyak bertanya kepada peserta aksi, bapak dan ibu tahu dari mana bahwa Ahok penista agama? Mereka jawab, dari sosmed dan WA grup. Saya tanya lagi, apakah bapak ibu sudah mengetahui video tentang Ahok? Mereka jawab, ya belum sempat, tetapi yang penting saya tahu dari sumber itu bahwa Ahok penista agama,” ujar Greg Fealy panjang lebar.

Poinnya, penulis buku Ijtihad Politik Ulama: Sejaran NU 1952-1967 itu ingin menegaskan, jangan bertindak gegabah terlebih dahulu sebelum mendapatkan pengetahuan dan informasi yang benar terkait persoalan agama, dan lainnya. Utamanya informasi yang didapat dari sumber media sosial, harus dikonfirmasi terlebih dahulu dan dikroscek kevalidannya sebelum memutuskan bertindak dan ikut menyebarkan.

Selain membahas masalah tersebut, Greg Fealy juga memaparkan beberapa hasil penelitiannya terkait dengan afiliasi masyarakat dengan ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. Menurutnya, NU masih memegang angka tertinggi terkait afiliasi masyarakat terhadap pandangan keagamaan NU.

Diskusi berlangsung terbuka. Greg meminta para peserta diskusi juga memberikan berbagai pandangannya sehingga menjadi input bagi dirinya. Peserta sebagian besar adalah mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta. Hadir juga alumni dan beberapa mahasiswa Antropologi UI.  Selain Greg Fealy, beberapa narasumber juga memaparkan pandangannya terkait Peta Gerakan Islam Indonesia Kontemporer antara lain, Peneliti Senior The Wahid Institute Ahmad Suaedy, Wakil Ketua LBM PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali, dan Direktur Pascasarjana STAINU Jakarta, Mastuki HS. (Fathoni)

Sumber : NU Online