GP Ansor Kab Bandung Sarankan berikan Bansos Langsung Tunai

133

GP Ansor Kab Bandung Sarankan berikan Bansos Langsung Tunai

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor kabupaten Bandung menilai bahwa bantuan sosial provinsi Jawa Barat lebih efektif jika diberikan dengan uang tunai. Hal itu akan memberikan solusi karena bantuan pangan cenderung akan busuk seperti baru-baru ini endapan telur membusuk.

Wakil Ketua Bidang Ekonomi GP Ansor Kabupaten Bandung menyayangkan jika pemprov Jabar tidak mengindahkan usulan agar bantuan langsung tunai berupa uang kepada warga. Ia pun memberikan saran ketika warga diberikan uang mereka diwajibkan membeli dari petani terdekat baik itu beras, telur maupun sayur mayur.

“Kami sarankan Pemrov Jabar utamanya Pak Gubernur Ridwan Kamil untuk segera mengganti bansos dengan bantuan langsung tunai agar serapan pasar petani lokal dapat perputaran. Jika pemprov memberikan bantuan tunai justru lebih efektif dan efisien, sembako tidak akan ada yang busuk, para pedagang kecil atau petani di daerah pun bisa merasa terbantu,” ujarnya (14/05/2020).

Kosasih menilai Pemrov dalam hal ini harusnya lebih berpihak kepada rakyat sekaligus menyeram Usaha Mikro dan petani pengolah untuk serta menyerap pasar mereka. Ia melanjutkan bukan malah mematikan dengan bantuan langsung non tunai. Bahkan ketika terjadi pembusukan seperti telur sangat disayangkan. Belum lagi, para petani sayur, misalnya, ia mencontohkan pasarnya anjlok karena daya beli masyarakat berkurang.

“Kami telah melakukan advokasi kepada para petani di Kertasari. Imbas dari pandemi ini serapan pasar berkurang. Otomatis pendapatan pun berkurang. Harusnya setali tiga uang keberpihakan pemprov lebih jelas dalam urusan distribusi pangan ini. Sudah saja bantuan langsung tunai. Himbau warga untuk membeli ke tetangga,”ujarnya.

Senada dengan itu, Sahal Romdoni (33) salah satu petani saur asal Desa Cikembang Kecamatan Cibeureum Kabupaten Bandung menyesalkan bantuan sosial pemprov non tunai ini tidak memberikan serapan penting kepada petani.

” Harusnya Pemprov Jabar memberikan bantuan secara tunai karena bagi kami para petani akan merasa terbantu. Misalnya, dengan adanya pembelian hasil dari pertanian kami oleh warga yang mendapat kan bantuan secara tunai. Meskipun dalam skala kecil, kami akan terbantu,” ujarnya.

Sahal menilai jangankan untuk cita-cita berdaulat pangan, ketika pendemi ini Pemprov Jabar tidak mampu menggunakan kebijakan untuk membela petani meskipun dalam skala kecil.

(Pungkit Wijaya)