Genjot Kualitas UIN Ar-Raniry Aceh Bertekad Tambah Guru Besar

11

Banda Aceh—Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bertekad untuk terus menambah jumlah guru besar di tengah persaingan perguruan tinggi, yang semakin ketat.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Prof. Dr. H. Syabuddin, M.Ag mewakili Rektor UIN Ar-Raniry pada Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Jabatan Fungsional Dosen, pada Sabtu (25/6) di Banda Aceh.

Saat ini lanjut Syabuddin, UIN Aceh memiliki 22 guru besar yang berasal dari 553 dosen yang ada dari berbagai fakultas. Calon guru besar yang saat ini berpangkat akademik Lektor Kepala berjumlah 102 dan selebihnya berpangkat Lektor dan Asisten Ahli. Sementara data lain menunjukan, dosen berpendidikan S3:153 orang, S2:409 orang, JFT: 86 orang, JFU Pelaksana 197, Dosen Tetap Bukan PNS (DTBPNS):73 dan pegawai kontrak 231 orang.

Syabudin menegaskan di era persaingan antar perguruan tinggi dan tuntutan kualitas, menambah guru besar adalah keniscayaan.
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag Guru Besar UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta yang didaulat sebagai naras umber mengatakan guru merupakan puncak jabatan akadmik tertinggi dosen, maka karya ilmiah yang dihasilkannya diusahakan memiliki novelty (kebaruan) yang menunjukan bidang penugasan dan di submit pada jurnal internasional bereputasi yang kredibel.

Mujib berharap para pengusul guru besar memahami dengan benar tentang jurnal ilmiah bereputasi internasional sebagai syarat khusus, pemenuhan KUM dan syarat tambahan. “Pemahaman akan syarat adminsitratif dan akdemik sangat penting bagi dosen pengusul LK dan GB, karena akan membantu mempercepat prosesnya”, kata Mujib.

Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori mengatakan sekarang terbuka lebar PAK LK dan GB Rumpun Ilmu Agama dengan terbitnya PMA Nomor 7 Tahun 2021 dan KMA Nomor 856 Tahun 2021, Kementerian Agama diberikan otoritas untuk melakukan penilaian dan penetapan angka kredit Lektor Kepala dan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama.

Ruchman meminta kepada pimpinan UIN Aceh untuk mempermudah dan mempercepat Birokrasi Kepegawaian untuk mendukung percepatan mengurus kepangkatan fungsionalnya hingga guru besar dengan tetap berpedoman pada kualitas.

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Jabatan Fungsional Dosen diikuti oleh 75 peserta. Bertindak sebagai moderator Prof. Dr. Saifullah, S.Ag., M.Ag Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd dan sejumlah pejabat dilingkungan UIN Ar Raniry Aceh.

Saifulloh mengatakan pihaknya akan terus mendorong dan memfasiilitasi para dosen yang kini berpangkat akademik lektor menjadi lektor kepala dan akhirnya menjadi guru besar. “UIN Aceh berkepentingan akan lahirnya guru besar terutama rumpun ilmu agama yang saat ini menjadi kewenangan Kemenag”, katanya.(RB).