Gelar Rakor, LPPNU Jabar Bertekad Urus Petani Dengan Serius. Ini Fokus Programnya

297

Bandung, (ansorjabar online)
Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Barat mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan seluruh cabang Kota/Kabupaten, Minggu (26/03), di Gedung Dakwah PWNU, Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung.

Menurut Sekretaris LPPNU Tatang Suhara, agenda ini dimaksudkan agar program yang digagas oleh LPPNU Jawa Barat dapat tersinergikan dan dijalankan secara masif oleh seluruh Cabang LPPNU di Jawa Barat.

“Dengan rakor ini harapanya LPPNU se Jawa Barat lebih sinergis dalam menjalankan program dan agenda gerakannya”, kata Tatang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris LPPNU Pusat Sahabat Faisol sekaligus membuka dan menyampaikan materi rakor.

Dalam sambutannya, Faisol menegaskan, program pengelolaan pertanian harus diperhatikan serius oleh organisasi NU, karena selain warisan turun-temurun nenek moyang warga Nahdliyin, sektor pertanian juga berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

“Sejak dulu, identitas utama warga Nahdliyin itu petani. Maka, selain melestarikan identitas, pertanian juga dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Bagaimana tidak, selain melestarikan alam, kebutuhan pribadinya (pegiat tani) juga tercukupi”, ujar Faisol dihadapan delegasi Kab/Kota se Jabar.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua LPPNU Jawa Barat, Dr. Johar Arifin. Menurutnya, LPPNU Jawa Barat akan lebih fokus dan serius dalam mengembangkan pertanian.

“Maka dari itu kita harus menyusun program yang bisa disinergikan dan saling bekerjasama dengan seluruh cabang di Kabupaten/Kota, agar gerakan pertanian dinaungan Nahdlatul Ulama ini menyentuh secara menyeluruh”, paparnya.

Agenda Rakor dilanjutkan pada sesi presentasi program. Dalam hal ini, LPPNU Jawa Barat mencanangkan salah satu program unggulannya yaitu menejemen pengelolaan pertanian berbasis BUMDes ayam sentul dan indigofera.

Diterangkan Johan Arifin, program ini memiliki prospek yang baik ke depan jika dikelola dengan baik. Lebih jauh menurutnya juga mengenai menejemen kerjasama, analisis bisnis, serta teknis pengelolaannya.

Program ini mendapat sambutan baik dari perwakilan cabang yang hadir. Bahkan, menurut penuturan beberapa perwakilan cabang LPPNU, mereka siap bekerjasama dan menunggu langkah selanjutnya.

Agenda kali ini juga dilanjutkan sharing dan diskusi untuk masing-masing cabang. Seluruh perwakilan LPPNU Kabupaten/Kota secara bergantian menyampaikan program, target, serta keadaan di daerahnya masing-masing.

Banyak yang menerangkan berbagai kendala yang terjadi didaerahnya masing-masing, seperti keterbatasannya lahan, sumberdaya manusia, menejemen kerjasama, dan banyak yang lainnya.

Namun, tidak hanya menyoal kendala saja, masing-masing cabang juga menyampaikan beberapa keunggulan masing-masing, baik itu dari segi produk, potensi, dan kemungkinan pelebaran dalam wilayah kerjasama.

Seperti contoh dari LPPNU Kabupaten Bekasi yang membawa hasil produk mereka berupa Jambu Mutiara. Produk mereka ini, telah menembus kerjasama dengan salah satu supermarket di Bekasi. Artinya, secara produk mereka sudah mampu bersaing dengan produk hasil tani yang lain. (iafh/edi)