FAM Desak Kemenag Buka Data Hasil Tes Deradikalisasi Penyuluh
Ketua Forum Ajengan Muda Angga Gunaefi memandang seluruh pihak harus bersatu melawan radikalisme, mulai dari cara berpikir hingga cara bertindak.
Ia ingin pemerintah daerah, terkhusus kemenag di Kabupaten Bogor merangkul seluruh pihak untuk memperkuat program kontra radikalisme.
“Upaya preventif aktif dihadapkan pada deradikalisasi dan semua unsur harus dilibatkan jika memang pemerintah serius dalam menggalakkan program ini,” kata Angga saat ditemui disela-sela kegiatan, Jum’at (20/12/2019).
Angga juga mendesak perlunya kontra radikalisme menjadi program Kemenag yang mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, program ini juga harus diturunkan dan disesuaikan dengan berbagai jenjang pendidikan.
“Sebagaimana dan sudah menjadi rahasia umum, banyak Penyuluh Agama di bawah Kementerian Agama yang diduga terpapar ajaran Radikalisme. Kami ingin Kemenag membuka data penilaian terkait penyuluh agama yang baru dan menunjukkannya kepada masyarakat. Jika tidak transparan seperti ini kami jadi mempertanyakan komitmen Kemenag terkait deradikalisasi, terkesan tidak serius dan malah terkesan mendukung”. Pungkasnya
Ditempat lain Dian Ajis Syah Putra, Pembina Gerakan Taruna Bogor menegaskan, motif radikalisme dan terorisme tak hanya bersumber dari penyalahgunaan ajaran agama, melainkan juga masalah ketidakadilan, minimnya literasi, diskriminasi hingga kesenjangan sosial.
“Itu menjadi rumput kering yang mempermudah seseorang atau kelompok menjadi teroris” jelasnya.
Oleh karena itu penanganan terhadap bibit radikalisme dan terorisme tak bisa dilakukan sendiri oleh Polri maupun TNI, melainkan juga dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Kami mendorong Kepala Kemenag membuka forum diskusi dengan seluruh elemen masyarakat terkait program deradikalisasi ini. “dalam waktu dekat kami akan berkomunikasi dengan stakeholder, juga Organisasi Pemuda, Lintas Agama.” ujarnya.