Ekonomi Membaik, Kader Denwatser Kab. Tasik Mundur Sebagai Penerima PKH

289

Ekonomi Membaik, Kader Denwatser Kab. Tasik Mundur Sebagai Penerima PKH

TASIKMALAYA,- Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program Kementrian Sosial yang bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indone­sia telah melaksanakan PKH. Program ini terbukti efektif meringankan bebas masyarakat, terutama masyarakat miskin di Indonesia.

Di Kabupaten Tasikmalaya, ada warga penerima PKH yang mundur dari statusnya sebagai penerima PKH. Dirasa ekonomi sudah berangsur membaik, Tita Rosita Dewi (37) warga Kp. Cibatu RT 018 RW 006 Desa Karyabakti Kec. Parungponteng Kab. Tasikmalaya menyatakan mundur sebagai penerima PKH.

Pernyataan mundur sebagai penerima PKH itu diserahkan Tita dalam bentuk surat pernyataan yang diserahkan langsung ke Pendamping PKH yang selama ini bertugas di daerahnya. Disaksikan aparat Kepolisian setempat, Tita menyerahkan surat pernyataan mundur sebagai penerima PKH, Kamis, 9 April 2020.

“Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, ekonimi saya dan keluarga berangsur membaik. Untuk itu saya dan keluarga sudah sepakat untuk mundur sebagai penerima bantuan PKH,” kata Tita.

Tita yang juga tercatat sebagai anggota Denwatser (Detasemen Wanita Banser) NU Kabupaten Tasikmalaya ini menambahkan setidaknya dengan mundurnya ia sebagai penerima PKH bisa sedikit meringankan tanggungjawab pemerintah untuk mensejahterakan warga yang kurang mampu.

“Barangkali selain keluarga saya ada yang lebih membutuhkan. Setidaknya dengan saya mundur sebagai penerima, kuotanya berkurang satu,” kata Tita.

Tak lupa Titapun berterimakasih kepada pemerintah atas program PKH yang sudah diluncurkan. Pasalnya, kata Tita, program ini begitu besar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat pra sejahtera. Titapun berharap langkahnya itu bisa memotivasi penerima PKH lainnya di Kabupaten Tasikmalaya yang saat ini kondisi ekonominya sudah membaik.