Dalam masa Gugatan. PP Ansor Mestinya menggelar persidangan Gugatan Konfercab Ansor Kuningan

100

Dalam masa Gugatan. PP Ansor Mestinya menggelar persidangan Gugatan Konfercab Ansor Kuningan

Kuningan, 18 September 2020, seiring dengan semakin meningkatnya kasus covid 19 membuat situasi kian tak menentu dan sangat merugikan banyak orang. Namun Terlepas dengan itu, bahwa perlu diketahui dan pahami GP. Ansor Kabupaten Kuningan juga masih dalam kondisi ketidakjelasan akibat konflik internal pasca Konfercab bulan Januari yang dinilai Cacat Hukum.
“Sangat disayangkan proses Gugatan konfercab sangat lama dan tentunya meresahkan Sebagian besar PAC-PAC di kabupaten kuningan semenjak berlangsungnya Konfercab di Bulan Februari 2020 lalu yang disinyalir cacat hukum” tutur K. Roni Syahroni Pengasuh Ponpes Assalam sekaligus Ketua PAC Ansor Cidahu

“Saya mohon kepada PW. GP. Ansor Jawa Barat dan PP. GP Ansor untuk menggelar perkara Gugatan dan tidak menerbitkan SK Kepengurusan PC. GP Ansor Kabupaten Kuningan, karna ditarap bawah masih menuai konflik yang disinyalir tidak bisa reda, dan kemudian tiga Formatur sudah menyatakan keluar dari Formatur tentu hal ini menghambat kemajuan GP Ansor di Kabupaten Kuningan. Sehingga prosesi gelar perkara Gugatan menjadi langkah Awal menentukan Ansor Kuningan kedepan. Seperti kaidah usul fiqh berbunyi:
الضرر يدفع بقدر الامكان
Artinya : kemudhratan harus dicegah sedapat mungkin” kata K. Roni Syahroni, S.Pd.I selaku ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cidahu

“Apalagi yang mengingkari kepemimpinan Pengurus PC GP Ansor sakarang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan yang mendukungnya, terhitung ada 20 PAC yang menolaknya dari jumlah 27 PAC.” tambahnya yang juga Mengatasnamakan bagian dari Aliansi PAC Kabupaten Kuningan.

“Ketua terpilih dianggap gagal dikarnakan belum bisa menyatukan semua PAC dan tidak ada upaya kearah itu. Padahal berlangsungnya konfercab sudah terhitung lama dan tentunya punya banyak waktu untuk dapat melakukan silaturohim ke PAC-PAC” tambah Roni

Pohon tidak akan berdiri tanpa ditopang oleh akar yang kokoh, sebesar apapun pohon pastilah ditopang oleh akar yang mencengkram, lantas apakah mungkin jikalau pohon ingin berdiri tegap namun akar tidak disirami air dan diberi pupuk bahkan sampai dibiarkan dalam kekeringan? Maka hikmah yang perlu diingat, tidak akan pernah ada suatu pucuk daun yang meninggi, tanpa diawali akar, akar memang tak terlihat, namun disanalah titik nutrisi dan sumber kekuatan suatu pohon. Maka rawatlah akar kemungkinan pohon akan berbuah, namun sebaliknya, membiarkan akar dengan tidak merawatnya, tunggulah waktu dimana pohon tersebut roboh dan hanya bisa dimanfaatkan sebagai arang diantaranya

“Oleh karna itu, kami mohon dengan sangat demi eksistensi GP Ansor di Kabupaten Kuningan agar bisa mempertimbangkan kembali dan bisa memberikan jalan keluarnya yang seadil-adilnya dengan melihat kembali kondisi saat Konfercab tempo dulu berlangsung yang dianggap tidak sesuai dengan PDPRT. Pungkasnya Roni