DAHSYATNYA SILATURAHMI(Ke cicit Mbah Wahab Hasbullah)

192

Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Total penduduk disini mencapai 3.094.732 Jiwa. (Kota Surabaya Dalam Angka 2019, Badab Pusat Statistik Kota Surabaya.16/08/2019).

SILATURAHMI KE GUS SYAFIQ
Kota Surabaya,Provinsi Jawa Timur Jika ditempuh memakai kereta dari kota sumedang atau bandung mencapai 15 Jam waktu perjalanan, setibanya disana penulis menyempatkan diri berkunjung ke Kantor PW Ansor dan PWNU Jawa timur untuk bersilatuhrahmi dan bertabaruk.

H.M. Syafiq Syauqi,Lc, atau Gus Syafiq sapaan akrabnya. Beliau adalah ketua PW ANSOR Jawa Timur terpilih periode 2019-2023, Beliau sendiri adalah cicit dari Pendiri Ansor ( KH.Wahab Hasbullah) sebagaimana diketahui beliau putra dari KH.Amanulloh Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras Jombang. KH Amanulloh sendiri merupakan anak dari adik Kandung Mbah Wahab.
M Syafiq Syauqi,Lc Jombang, 23 Agustus 1983

Pengalaman Organisasi Ansor :

  1. Sekretaris PCINU Damaskus Syiria 2001
  2. Ketua PC Ansor Tuban 2012
  3. Ketua PC Ansor Tuban 2016-2020
  4. Satkorwi Ansor Jatim 2017-2018
  5. Ketua Terpilih PW Ansor Jatim Sekarang

Jenjang Kaderisasi Gus Syafiq

  1. PKL Tuban
  2. Susbanpim Angkat 1 Jakarta

Pengalaman penyelenggaraan Kaderisasi Ansor :

  1. PKD : 21 Angkatan
  2. Diklatsar : 23 Angkatan
  3. PKL : 1 Angkatan
  4. Susbalan : 207 Personil
  5. Diklatsus Banser Maritim : 1 Angkatan
  6. Susbanpim : 7 Alumni.( kabarjatim.com)

DAHSYATNYA BERSILATURAHMI

Ada hal luar biasa dari skema Gusti Alloh, penulis yang bermaksud hendak bersilaturahmi dan bertabaruk kepada cicit Mbah Wahab ini “Gus Syafiq”. Dari semula penulis sudah bersilaturhmi melaui WA kepada beliau kuranglebih 2 hari sebelum sampai di jawa timur untuk bersilaturahmi kepadanya, namun Alloh punya rencana lain, dan mungkin ini juga salahsatunya karomah Mbah Wahab atau bisa saja ini adalah karomahnya dari seorang Cicitnya Mbah Wahab Hasbulloh.

Sewaktu penulis berkunjung ke PW ANSOR Jatim kebetulan Gus Syafiq masih berada di kediamannya dan berkata ke penulis beliau siap menuju Kantor PW Ansor Jatim kurang lebih 3-4 jam perjalanan, penulispun pulang dulu berencana setelah sore kembali lagi ke kantor PW Ansor jatim. Singkat cerita Bada Maghribpun kembali kesana untuk bertemu Gus Syafiq, Lagi-lagi ketika penulis sampai disana Gus Syafiq sudah beranjak pulang, ada sedikit rasa kecewa dihati penulis karena tidak bisa bertemu langsung dan bertabaruk kepada beliau, namun ini adalah kehendak dan rencana Alloh kepada penulis, tanpa tahu dan ada rencana dari sebelumnya, kebetulan hari itu Sabtu 16 November 2019 “bertepatan dengan hari lahirnya penulis”, disana ( PWNU JATIM) yang bersebelahan dengan kantor PW Ansor Jatim di adakan agenda rutin pengajian ( Kiswah) dan pemeterinya adalah KH.Marzuki Mustama,M.Ag ( Ketua PWNU Jawa Timur ), Penulispun langsung ikut bergabung disana bersama para kiyai dan ajengan disana. Ada hal luar biasa yang dirasakan oleh penulis saat melihat dan menatap sosok KH.Marzuki Mustamar, akjub, Semangat menggelora dan tentunya bahagia bisa secara langsung sungkem kepadanya, mungkin itulah sejatinya rencana Alloh kepada penulis, dibalik rencana yang gagal, ingin bertemu dengan Ketua PW Ansor Jatim ( Gus Syafiq) Alloh malah mempertemukan penulis dengan Sosok Kiyai besar KH.Marzuki Mustamar ( Ketua PWNU JAtim ) ini merupakan perjalanan luar biasa bagi penulis.

SUNGKEM KE KH.MARZUKI MUSTAMAR
Meskipun hanya sebentar bersama beliau,penulis merasakan hal yang sangat luar biasa, beliau merupakan sosok yang Alim, Ramah, Tegas sekaligus Bijaksana. Disela pengajian beliau berpesan “jangan melupakan sejarah, bahwa para ulama NU punya peran penting dalam perjuangan kemerdekaan”.

Seperti diketahui Dawuh KH.Marzuki mustamar “ Jangan Khawatir melarat gara-gara kita meluangkan dana untuk jihad ( perjuangan di NU), pasti diganti oleh Alloh, pasti ada balasannya” Kiyai Marzuki Mustamar mengungkapkan, dirinya setiap bulan menyediakan uang Rp.20 juta untuk diberikan kepada warga dilingkungan tempat tinggalnya,itu hasil dari beliau sebagi penceramah yang dikumpulkan oleh istrinya. Beliau pun pernah berkata, beliau mengklaim dirinya bukan orang kaya, juga bukan pengusaha, namun mempunyai kemauan untuk berjuang di jalan Alloh.” Maaf, ini tahadduts bin ni’mah ( mengabarkan nikmat Alloh) imbuhnya”. Aryudi AR ( NU Online)

INILAH HEBAT DAN PENTINGNYA SILATURAHMI
Hebat dan pentingnya silaturahim dalam kacamata agama terlihat dari sejumlah ayat al-Qur’an dan hadits Nabi SAW yang memberikan dorongan (targhieb) dan keuntungan bagi pelestari dan penyambung tali silaturahim, sebaliknya agama  melarang pemutusan tali silaturahim dengan ancaman hukuman (tarhieb) yang tak kalah hebatnya. Allah SWT mensejajarkan pemutus tali silaturahim segai orang yang merusak di muka bumi, firman-Nya,” Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahim (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka”.(QS. Muhammad:22-23). <> Pemutus tali silaturahim tidak hanya dicap sebagai perusak di muka bumi, lebih  dari itu ia juga menerima kutukan Tuhan dan tak pelak lagi akan jauh dari surga-Nya, sebagaimana Baginda Rasul SAW bersabda,” Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahim”.(HR. Bukhari dan Muslim). Dalam salah satu hadits yang lebih dahsyat lagi bahwa pemutus silaturahim akan mendapatkan hukuman/azab tak hanya di akhirat kelak, namun masih di dunia juga akan mendapatkan hukuman Tuhan sebagaimana Rasul SAW bersabda,”Dosa yang dipercepat dengan hukuman di dunia dan diakhirat pula adalah dosa pemutusan tali silaturahim”. (HR Baihaqi) Sebaliknya Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menyambung dan memelihara tali silaturahim serta memberikan mengapresiasi dengan targhieb yang memberikan banyak keuntungan, seperti akan dipanjangkan umur dan dimurahkan rezeki, Rasulullah SAW bersabda ”Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim). Maksud dipanjangkan umurnya yaitu senantiasa mendapatkan bimbingan, taufik dan berkah Allah SWT selama umurnya itu, bukan berarti tambahan umur yang telah ditetapkan. Memang terkadang antara anggota keluarga atau sesama teman wajar dan lumrah jika timbul perselisihan. Akibatnya muncul “kebekuan” dalam hubungan silaturahim. Kerapkali kebekuan ini tidak langsung terselesaikan, hal itu masih pula dianggap wajar karena manusia terbekali dan tak terhindar dari rasa emosi serta nafsu amarah bis-suu’ (nafsu yang  menyuruh kepada kejahatan).  Yang tidak wajar adalah jika kebekuan dan terputusnya tali silaturahim tersebut  berlarut-larut hingga lebih dari 3 (tiga) hari, karena Rasul SAW telah memperingatkan umatnya, baik individu maupun kolektif agar jangan sampai adanya kebekuan, putus silaturahim dengan sabdanya yang mengatakan bahwa Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari dan sebaik-baik di antara keduanya adalah yang memulai salam. Yakni orang yang lebih dulu menyambung silaturahim Apapun bentuk sengketa dan perselisihan antara sesama saudara tidak akan lebih parah dan berbahaya dibanding dengan bahaya pemutusan tali silaturahim. Hal lain jika tetap bersikeras tidak mau menyambung silaturahim setelah lewat tempo 3 (tiga) hari tersebut, itu berarti seolah-olah telah tidak mengindahkan bahkan menantang ajaran Baginda Rasul SAW! Jelaslah menyambung silaturahim terhadap orang yang telah memutuskan merupakan perilaku/akhlak yang paling terpuji di dunia dan akhirat sebagaimana sabda Rasul SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahim orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu”. Sambung silaturahim membuat yang jauh menjadi dekat dan menjadikan yang dekat semakin dekat. Sabda Rasul SAW, “Ketahuilah nasab/keturunanmu dan sambunglah silaturahim, karena jika silaturahim terputus akan terasa jauh walaupun sebenarnya dekat, dan jika silaturahim disambung/dijaga maka yang jauhpun akan terasa dekat”. Dari sini terlihat bahwa silaturahim bukanlah isu ringan dan sepele, namun silaturahim sangat penting dan dahsyat. Wa kullu ‘amin wa antum bikhair. Amiruddin Thamrin, Damaskus Suriah.

https://www.nu.or.id/post/read/24690/dahsyatnya-silaturahim. Wallohu’Alam Bisshowab.(Capung Alit***